Berita Klaten
KPA Klaten Selidiki Kemunculan Banyak Grup Gay di Facebook dan Whatsapp
Sekretaris KPA Klaten, dr. Ronny Roekminto, mengungkapkan hasil temuan ini setelah menyelenggarakan sesi sosialisasi tentang HIV dan kesadaran LGBT.
TRIBUNJATENG.COM - Dalam upaya menanggulangi penyebaran AIDS, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten berhasil mengidentifikasi adanya 6 grup Facebook dan 1 grup WhatsApp yang diduga digunakan oleh kelompok lelaki suka lelaki (LSL) atau yang biasa dikenal dengan sebutan gay.
Kelompok-kelompok tersebut saat ini tengah dalam pengawasan ketat, seperti yang diungkapkan pada Jumat (25/8/2023).
Sekretaris KPA Klaten, dr. Ronny Roekminto, mengungkapkan hasil temuan ini setelah menyelenggarakan sesi sosialisasi tentang HIV dan kesadaran LGBT+ kepada para guru bimbingan konseling tingkat SMP dan MTS di seluruh Kabupaten Klaten.
Baca juga: Viral Kartun Lagu Anak-anak Diduga Ada Unsur LGBT, Begini Liriknya
Dalam pernyataannya, dr. Ronny menjelaskan bahwa terjadi peningkatan signifikan anggota yang tergabung dalam grup-grup tersebut dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
"Pada saat kami menemukan kelompok-kelompok ini sebulan yang lalu, kami sangat terkejut melihat peningkatan jumlah anggota yang cukup drastis," ujar dr. Ronny kepada TribunSolo.com.
Perkembangan ini membuat pihak KPA Klaten tengah melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap penyebab meningkatnya minat terhadap kelompok LSL.
"Saat ini kami sedang berusaha mencari tahu penyebabnya. Apa yang membuat orang tertarik untuk bergabung dalam kelompok ini? Apakah ada tawaran-tawaran tertentu atau faktor lain yang mempengaruhi? Semua hal ini masih dalam tahap penyelidikan," jelasnya.
Ronny menambahkan, "Kami juga mencoba untuk memahami motivasi di balik minat ini. Apakah hanya karena kesamaan orientasi seksual atau ada alasan lain yang menjadi faktor daya tarik, ini adalah pertanyaan yang hingga saat ini belum dapat kami jawab."
Namun, pihak KPA tetap menjaga kerahasiaan identitas para anggota kelompok ini sesuai dengan batasan yang ada. Meskipun begitu, KPA berkomitmen untuk mencegah adanya aktivitas yang dianggap menyimpang dan berpotensi memicu peningkatan penyebaran virus HIV.
Kekhawatiran utama terletak pada peningkatan kasus HIV di wilayah ini, terutama dalam konteks peningkatan anggota kelompok LSL yang dapat berperan sebagai jalur penyebaran virus tersebut.
Dalam perkembangan terkait peningkatan kasus HIV, dr. Dian Mutiara, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Bagas Waras, mengungkapkan bahwa kasus HIV-AIDS semakin meningkat, terutama di kalangan remaja. Namun, kesadaran untuk menjalani tes HIV masih rendah.
Dokter Dian berpendapat bahwa penting bagi individu untuk mengakui pentingnya pengujian dini guna mengendalikan penyebaran penyakit ini. Dia juga mengimbau agar tes HIV dilakukan sejak dini untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Pemerintah sendiri telah menetapkan target "3 zero" pada tahun 2030 dalam upaya menangani AIDS, yaitu nol infeksi HIV baru, nol kematian terkait AIDS, dan nol diskriminasi.
Data yang diperoleh dari KPA Klaten mencatat sebanyak 1371 kasus HIV dari tahun 2007 hingga Mei 2023, dengan jumlah kasus tertinggi tercatat pada tahun 2022 sebanyak 140 kasus.
Bupati Hamenang Wajar Ismoyo Temui Komunitas Ojol, Doa Bersama dan Deklarasi Jaga Klaten |
![]() |
---|
Hadiri Grebeg Maulud di Jonggrangan, Bupati Klaten Ingatkan Guyub Rukun Warga |
![]() |
---|
Kirab Ogoh-ogoh Tikus dan Tradisi Wiwitan, Warnai Festival Mbok Sri ke-8 di Delanggu Klaten |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Akui Sebagian Warga Kemalang Masih Krisis Air, Siapkan Langkah Konkret |
![]() |
---|
Kebakaran di Klaten, Istri Bambang Teriak Lihat Gudang Rumah Dilalap Api saat Pulang Belanja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.