Berita Regional
Jadi Mesin ATM Oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, Imam Masykur Ternyata Sudah Diculik 2 Kali
Imam Masykur (25) menjadi korban penganiayaan hingga berujung tewas oknum Paspampres bernama Praka Riswandi Manik atau Praka RM.
TRIBUNJATENG.COM, LHOKSEUMAWE - Imam Masykur (25) menjadi korban penganiayaan hingga berujung tewas oknum Paspampres bernama Praka Riswandi Manik atau Praka RM.
Terungkap ternyata korban sudah dua kali diculik oknum Paspampres karena keluarga selalu memberikan uang tebusan.
Pertama kali, keluarga korban menyerahkan uang Rp 15 juta dan kedua kalinya Rp 50 juta sebelum akhirnya tewas.
Baca juga: Keseharian Praka RM, Anggota Paspampres yang Culik dan Bunuh Pemuda Aceh Imam Masykur
Suasana berkabung menyelimuti rumah duka Almarhum Imam Masykur (25) di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Senin (28/8/2023).
Depan rumah sudah berdiri sebuah tenda beralas tikar digunakan para warga untuk melakukan takziah.
Dalam rumah duka terlihat para keluarga besar, warga dan kerabat almarhum Imam Masykur sudah memenuhi ruangan tamu untuk mengucapkan belasungkawa ke keluarga almarhum.
Almarhum dimakamkan dilokasi pemakaman keluarga yang terletak sekitar 200 meter dari rumah duka.
Terlihat seorang remaja dan bapak-bapak sedang membaca ayat suci Al Quran di tepi makam Imam Masykur.
Imam Masykur merupakan korban penganiayaan yang mengakibatkan kehilangan nyawanya dilakukan oleh oknum anggota TNI di Jakarta.
Jenazah korban tiba di rumah duka pada Jumat (25/8/2023) menjelang magrib.
Dia merupakan anak kedua dari pasangan Mansur (54) dan Fauziah (47).
Bahkan Imam rencana juga akan bertunangan sepulang dari dari Tangerang Selatan.
Fauziah menceritakan almarhum sudah dua kali diculik, penculikan pertama pelaku meminta tembusan Rp 13 juta dan penculikan yang kedua pelaku meminta tembusan Rp 50 juta.
Pada 2022, penculikan pertama dilakukan, diduga oleh pelaku yang sama.
Saat itu, keluarga korban menebus dengan menyerahkan uang Rp 13 juta.
Sedangkan penculikan kali ini keluarga korban tak mampu menebus hingga nyaman korban melayang.
"Saya tidak mengetahui siapa pelaku penculikan pertama," kata Fauziah per telepon, Senin (28/8/2023).
Fauziah meminta kepada presiden Jokowi agar pelaku dipecat dan dihukum dengan seberat-beratnya.
"Kami pun sampai kapan pun tidak akan memaafkan pelaku," ujar Fauziah.
Baca juga: Terungkap 2 Anggota TNI Bantu Oknum Paspampres Aniaya Pemuda Hingga Tewas, Ini Motifnya
Sebelumnya diberitakan korban diculik dan dibunuh oleh lima pria, tiga diantaranya personel TNI aktif.
Satu di antara TNI ini, bertugas di Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) warga Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh yang kini menetap di Jakarta.
Korban diketahui tewas pada 12 Agustus 2023. Mayat korban diserahkan oleh Pomdam Jaya pada keluarga untuk dipulangkan ke Aceh.
Baca juga: Tampang Tiga Oknum Paspampres yang Menculik Atau Membunuh Imam Masykur, Tingginya Cuma 160 CM
Hotman Paris Terima Aduan
Pengacara kondang Hotman Paris ikut geram mengetahui bahwa ada beberapa orang lain yang menjadi korban Praka RM oknum Paspampers yang culik dan bunuh warga sipil.
Hal ini diungkap oleh Hotman Paris melalui akun TikToknya.
Dalam sebuah video berdurasi 18 detik, Hotman Paris memperlihatkan tangkapan layar yang berisi aduan.
Pertama, aduan tersebut berisi tentang korban lain selain Imam Masykur yang dianiaya sampai tewas.
Orang tersebut mengaku sudah pernah melaporkan kasus kekesaran ini kepada Mahfud MD.
Sayangnya, komunikasi berhenti di ajudan Mahfud MD.
"Horas lae
Banyak korbannya paspampers itu lae
Dan sebab musababnya Saya tau smua
Saya gk mau diekspos dan kapan saya bisa sampaikan smua ke tulang hotman?
Semua ini melebihi (sensor) besaran duitnya
Dulu sudah saya sampaikan ke mafud MD tapi putus komunikasi di ajudannya," tulis pelapor tersebut.
Setelah itu, pelapor juga menyertakan beberapa foto korban Praka RM yang lain.
Ia juga menyertakan kapan dan di mana kekerasan itu terjadi.
Dua di antaranya adalah di Bogor dan Bekasi.
"kejadian kurang lebih sebulan lalu di bekasi
Dibogor juga ada,"
"Ini kasus yang lagi di angkat sama hotman nggak lae?" tanya orang tersebut memastikan.
"Iya
Tapi foto diatas foto korban lainnya sebelum almarhum
Jangan hanyut dengan bahasa penjual atau penjaga kosmetik lae
Mulai atas sampai bawah kecuali hansip dan satpol PP semua dpt koordinasi," tandas pelapor yang identitasnya disembunyikan oleh Hotman Paris.
Hotman Paris lantas mempertanyakan pengawasan karena kasus ini baru ketahuan.
Ia lantas meminta semua korban Praka RM mendatangi Hotman 911 untuk meminta pendampingan hukum melawan kasus ini.
"Waduh! Sudah lama berbuat??Pengaduan ke Hotman 911! Pelaku bukan Institusi Paspampres tapi oknumnya!! Tapi kok sudah lama makan korban tapi baru sekarang ketahuan? Dimana pengawasan ?agar semua korban datang ke Hotman 911," tulis Hotman Paris.
Praka RM Aniaya Warga Sipil hingga Tewas
Dilansir Tribunjateng.com dari Tribun Palembang, Kasus penganiayaan dialami Imam Masykur (25) warga asal Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun.
Dalam kasus ini, sosok yang diduga menjadi pelaku dibalik tewasnya Imam adalah Praka RM, asal Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Diketahui berdinas sebagai Paspampres, sayangnya motif penganiayaan yang diduga dilakukan Praka RM masih belum diketahui.
Diketahui, dua tersangka sipil telah ditahan di Polda Metro Jaya dan satu personel TNI sudah ditahan di Pomdam Jaya.
Wakil Ketua Komisi VI DPRA H Tantawi dalam siaran persnya, Senin (28/8/2023) menyebutkan, proses hukum harus dilakukan transparan oleh TNI dan polisi yang mengusut kasus tersebut.
“Ini perbuatan paling biadab dan tidak manusiawi."
"Tidak boleh ada satu warga Aceh pun yang mengalami tindakan kekerasan seperti kasus ini,” terang politisi Partai Demokrat Aceh ini.
Dia menyebutkan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono harus memastikan proses hukum kasus ini dapat diakses oleh publik.
“Sidang pengadilan militer diharapkan bisa disiarkan live."
"Kasus ini sangat melukai hati seluruh rakyat Aceh,” katanya.
Dia mendesak agar seluruh tersangka dihukum berat, maksimal hukuman mati.
“Kami berharap keluarga tabah menghadapi kasus ini, dan sama-sama berjuang untuk mendapatkan keadilan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Fauziah ibu korban mengungkap, pada 12 Agustus 2023 putranya sempat mengabarkan telah diculik melalui sambungan telepon.
Imam yang merantau ke Jakarta sejak setahun lalu pun meminta uang sebesar Rp 50 juta sebagai tebusan.
Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.
"Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta."
"Saya bilang, iya saya kirim, jangan dipukul anak saya," kata Fauziah kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (27/8/2023).
Ketika itu, suara di seberang telepon juga mengancam akan membunuh Imam dan membuang mayatnya ke sungai jika uang tidak dikirim.
Sempat menerima telepon
Sebelum menerima kabar tewasnya sang anak, Fauziah ibu dari Imam Masykur, mengakuk sempat menerim telepon.
Telepon dari Imam tersebut, menurut Fauziah, diterimanya pada 12 Agustus 2023.
Imam mengaku diculik dan meminta agar dikirimi uang Rp 50 Juta.
Selain mendengar suara sang anak melalui sambungan telepon, Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.
“Dia bilang, 'Kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta'."
"Saya bilang, 'Iya, saya kirim. Jangan dipukul anak saya',” kata Fauziah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/8/2023).
Pelaku juga mengancam akan membunuh dan membuang jenazah Imam ke sungai jika uang tersebut tak diberikan.
Khawatir dengan ancaman itu, Fauziah dan keluarga berusaha mencari uang yang diminta.
Namun, karena kesulitan ekonomi, tidak mudah bagi Fauziah mendapatkan uang tersebut.
Kemudian, pada 24 Agustus 2023, Fauziah mendapat informasi bahwa anaknya sudah meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Jenazah Imam kemudian diserahkan ke keluarga oleh Kodam Jayakarta untuk diberangkatkan ke Aceh.
“Sampai anak saya meninggal, saya tidak tahu salah anak saya apa,” ujar Fauziah. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com
Viral Video 21 Detik Pegawai Puskesmas Wonosari I Asyik Karaoke Saat Jam Kerja |
![]() |
---|
Pengamen Mabuk Lukai Diri Sendiri Pakai Parang, Sempat Viral Disebut Pembacokan |
![]() |
---|
Pejabat BIN Kalteng Ngamuk di Kantor Gubernur gara-gara Parkir, Pukul dan Suruh Satpol PP Push Up |
![]() |
---|
Kabur Setelah Habisi Nyawa Istri dengan Bayonet, Anggota TNI Ditangkap di Parkiran Bandara |
![]() |
---|
Inilah Sosok Liana dan Jhony Anak Haji Isam yang Kehilangan Harta Rp264 Miliar Dalam Sehari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.