Anak Bunuh Ibu di Riau
2 Bocah Dumai Riau Ini Gunakan Palu Bunuh Ibunya, Dada Korban Dipukul Bergantian Saat Tidur
Pemukulan menggunakan palu awalnya dilakukan oleh anak tiri korban, lalu disusul oleh anak kandung dan suami Kartini.
TRIBUNJATENG.COM, RIAU - Seusai membunuh ibunya, kedua bocah ini sempat membacakan surat Al Fatihah di hadapan jenazah.
Sementara sebelumnya, sang suami yang ikut menjadi pelaku dan saat ini masih dicari keberadaannya bahkan sempat mengumandangkan adzan di telinga istrinya yang sudah tak bernyawa itu.
Adapun Kartini korban pembunuhan berencana itu dibunuh oleh mereka menggunakan palu.
Saat tidur, dada korban dipukul menggunakan palu berkali-kali hingga tewas.
Ketua RT setempat pun akhirnya buka suara terkait korban wanita bernama Kartini yang ditemukan tewas terbungkus karung goni di got.
Baca juga: TAK Menyesal, Alasan 2 Bocah di Riau Ini Bunuh Ibunya, Mayat Ditemukan Terbungkus Karung di Got
Warga Dumai Riau ini mengungkap jika wanita tersebut kerap berbuat kasar terhadap kedua anaknya, baik itu yang berstatus kandung maupun tiri (bawaan suaminya).
Tak ayal pula, Sunan Hariono (ketua RT setempat) kerap memergoki pasutri itu cekcok.
Bahkan beberapa kali Sunan memberikan nasehat, utamanya kepada Kartini.
Hal ini yang diduganya membuat dua bocah pelaku pembunuhan terhadap ibunya di Dumai Riau mengklaim tak takut apalagi menyesal.
Ya, tak ada sedikit penyesalan di raut wajah dua bocah berusia 14 dan 12 tahun ini seusai ditangkap pihak kepolisian karena menjadi pelaku pembunuhan terhadap ibunya.
Tak hanya dua bocah ini, sang ayah atau suami dari wanita yang dibunuh itu pun ikut serta.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian masih mencari keberadaan pria yang merupakan suami korban.
Dalam perkembangan terungkap alasan mereka kompak membunuh korban, bahkan mengaku puas seusai wanita yang merupakan ibu dari dua anak itu sudah mati dibunuh.
Warga Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Riau dihebohkan penemuan mayat wanita terbungkus karung pada Jumat (25/8/2023).
Jasad itu sudah mengeluarkan bau tak sedap dan tergeletak di dalam got ketika ditemukan pertama kalinya.
Adapun identitas jenazah adalah Kartini (41).
Perempuan itu tewas secara tragis di tangan suami dan dua anaknya.
Kedua anak korban, LZP (14) dan KT (12) telah ditangkap polisi.
Sedangkan sang ayah kabur.
Baca juga: 2 Bocah Ini Sempat Bacakan Al Fatihah Seusai Bunuh Ibunya, Cara Mereka Meminta Maaf Kepada Kartini
Pembunuhan Kartini pun membuka sejumlah tabir.
Diungkapkan Ketua RT setempat, Sunan Hariono mengungkap keseharian Kartini dan keluarganya.
Menurutnya, Kartini dan suaminya berasal dari Pulau Jawa.
Pasangan itu merupakan janda anak satu dan duda anak satu yang kemudian menikah, merantau ke Dumai.
Kartini saat menikah membawa anak perempuan, sedangkan sang suami membawa anak laki-laki.
Suami Kartini dan kedua anaknya terlebih dahulu merantau ke Dumai, tepatnya pada April 2023.
Kartini kemudian menyusul satu bulan kemudian dan menetap di Dumai.
Namun, selama tinggal bersama di Dumai, Kartini dan suaminya kerap terlibat cekcok.
Pertengkaran pasangan suami istri (pasutri) yang berprofesi sebagai penjual bakso itu bahkan diketahui oleh tetangga.
Sebagai ketua RT, Sunan sudah pernah diminta suami Kartini untuk menasihati korban.
Pasalnya, korban disebut kerap berperilaku kasar kepada anak-anaknya.
"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar rumah tangganya kembali harmonis."
"Bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," ucap Sunan seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (29/8/2023).
Menurut Sunan, suami Kartini pernah menyebut sang istri sempat hendak membunuh anak tirinya menggunakan pisau dapur.
Beruntung, kala itu niat keji korban digagalkan oleh sang suami.
Baca juga: Kesaksian Pak RT di Dumai Riau Ungkap Alasan Suami dan 2 Anaknya Bunuh Kartini: Korban Sering Kasar
"Memang berdasarkan keterangan pelaku (suami), korban ini selalu kasar dengan anak anaknya, selalu marah tanpa sebab, bahkan korban tidak memperbolehkan anak anaknya untuk sekolah," ujar Sunan.
Kisruh rumah tangga Kartini dan suaminya semakin rumit setelah korban diduga kerap berhubungan mesra dengan seorang pria di media sosial.
Berdasarkan keterangan Sunan, pembunuhan berlangsung saat korban tengah tidur.
Saat kejadian, para pelaku memukul dada korban menggunakan palu berukuran besar.
Pemukulan tersebut awalnya dilakukan oleh anak tiri korban, lalu disusul oleh anak kandung dan suami Kartini.
Mengetahui korban tewas, ketiga pelaku lantas menggulung jasad menggunakan tikar dan memasukkannya ke dalam karung.
"Lalu di buang oleh mereka bertiga ke dalam gorong-gorong."
"Jadi antara rumah korban ke TKP penemuan korban itu cukup jauh," jelas Sunan.
Setelah menghabisi nyawa korban, sang suami sempat mengumandangkan adzan ke telinga sang istri.
Sedangkan anak tiri dan anak kandung korban membacakan surat Al Fatihah.
Disebut Sunan, hal itu dilakukan sebagai bentuk permohonan maaf ketiga pelaku kepada korban.
Tak Ada Raut Penyesalan
Saat ditangkap polisi, tak ada raut penyesalan di wajah LZP dan KT.
Keduanya bahkan puas telah membalaskan dendam pada korban.
"Kalau kami melihat memang anak anaknya ini sudah lama memendam dendam kepada korban, akibat perlakuan kasar ibunya kepada mereka," ujar Sunan.
Baca juga: Kisah Pilu Tim KKN di Lubuk Tigo Riau Berangkat 14 Orang Tapi Pulang Hanya 13 Orang
Setelah ditemukan, jasad korban langsung dimakamkan di pemakaman setempat.
Pemakaman tersebut turut dihadiri anak angkat korban yang merupakan seorang santri di pesantren luar kota.
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Bayu Ramadhan Effendi membenarkan adanya pembunuhan tersebut.
Ia mengatakan, pihak kepolisian masih memburu suami korban yang diduga merupakan dalang utama pembunuhan.
"Berdasarkan keterangan kedua anak korban yang masih di bawah umur dan barang bukti yang ditemukan didapatkan keterangan bahwa anak tiri korban melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan terhadap korban Kartini bersama ayahnya," terang AKP Bayu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku telah merencanakan aksi pembunuhan tersebut.
Kedua pelaku menyebut telah menyimpan dendam karena kerap dimarahi dan dipukul korban.
"Anak tiri dan suami korban melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan dengan cara memukul korban menggunakan dua martil hingga korban tidak bernyawa."
"Kemudian keduanya membungkus korban menggunakan karung goni, karpet kain, dan mengikat korban menggunakan tali," ungkap AKP Bayu.
"Selanjutnya suami, anak tiri dan anak kandung korban membuang mayat korban di lokasi yang menjadi tempat ditemukannya mayat korban."
AKP Bayu menyebut, kedua pelaku akan dijerat menggunakan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dua Bocah di Dumai Tega Bunuh Ibunya, Mengaku Tak Menyesal, Terungkap Perlakuan Korban Selama Ini
Baca juga: Buntut Guru Bahasa Inggris Cukur Botak 19 Siswinya di Lamongan, Disdik: Disanksi Tak Boleh Ngajar
Baca juga: POTRET Reski Bocah 7 Tahun Disuapi Rekan Sekelasnya di SD Inpres Saluttowa, Guru Sempat Khawatir
Baca juga: 12 Ketua RT Perum Villa Siberi Kendal Kompak Serahkan Stempel ke Camat Boja, Ini Pemicu Awalnya
Baca juga: Buntut Penyerahan 12 Stampel Ketua RT Ke Camat Boja Kendal, Oknum Kades Bawa Parang Ancam Warga

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.