Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Samsiyah Sudah Seminggu Tak Mandi Selama Kekeringan, Dapat Air Mending Diminum

Warga Cilegon berjuang melawan kelangkaan air bersih di perbukitan dekat Pelabuhan Merak. Bantuan tangki air menjadi harapan mereka.

Kompas.com
Samsiyah, warga Tembulun, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten saat mengantre mendapatkan air bersih. Air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi sangat sulit didapatkan warga kerena dampak fenomena el nino.(KOMPAS.com/Rasyid Ridho) 

TRIBUNJATENG.COM, CILEGON - Samsiyah, seorang penduduk dari Tembulun, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, baru-baru ini berbicara tentang pengalaman sulitnya mendapatkan pasokan air bersih.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya pernah tidak mandi selama satu minggu karena kesulitan mendapatkan air yang layak. Masalah ini juga dialami oleh warga lain di daerah tersebut, karena tempat tinggal mereka berada di perbukitan dekat Pelabuhan Merak, Banten.

"Kadang seminggu sekali (saya mandi), jika tidak ada bantuan air bersih. Untuk mandi, kita harus mengambil air dari sumber, yang sayangnya airnya keruh," ungkap Samsiyah saat ditemui oleh para wartawan.

Baca juga: 30 KK Desa Bakalan Terdampak Kekeringan, BPBD Karanganyar Droping Air Bersih

Situasi ini menjadi semakin pelik karena jarak yang harus ditempuh untuk mendapatkan air layak konsumsi. Warga harus menggendong galon-galon air melalui jalur yang memiliki risiko bahaya.

Namun, tantangan belum berakhir di situ. Setibanya di mata air, Samsiyah dan warga lainnya diharuskan untuk antre demi mendapatkan giliran mengambil air.

"Kami harus bersabar antri bersama warga lainnya, dan terkadang hanya bisa mendapatkan setengah galon saja. Bahkan, air yang kami dapatkan pun masih keruh," ungkap Samsiyah dengan nada prihatin.

Akibatnya, warga di daerah ini terpaksa harus menunggu bantuan air bersih datang agar mereka bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti memasak, mencuci piring, serta mandi. Oleh karena itu, kehadiran bantuan air bersih sangat dinanti-nantikan oleh Samsiyah dan warga lainnya.

Bantuan tersebut akhirnya datang dalam bentuk lima truk tangki air yang dikirimkan oleh Polda Banten pada hari Senin (28/8/2023).

Samsiyah pun mengungkapkan kegembiraannya, "Kami sangat senang karena akhirnya mendapatkan pasokan air. Sebelumnya, kami hanya bisa mendapatkan enam galon air setiap kali kiriman air datang seminggu sekali."

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, Kombes Pol Dedi Supriyadi, menjelaskan bahwa penyaluran sepuluh tangki air bersih kepada warga di wilayah perbukitan Cilegon adalah bagian dari implementasi program Kapolri untuk menghadapi fenomena El Nino.

"Kami telah menyediakan sepuluh tangki air bersih sesuai dengan program Kapolri untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan akan air bersih," tutur Dedi.

Selanjutnya, Dedi berharap agar pemerintah daerah dan para pengusaha di sekitar wilayah tersebut tetap memberikan bantuan dalam upaya menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat yang terdampak oleh kekeringan.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi lain untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh fenomena El Nino di masa mendatang," tambahnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved