Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Cegah Uang Palsu Masuk Sekolah, BI Berikan Sosialisasi ke Para Pendidik SMP Sederajat di Solo

Bank Indonesia selenggarakan Training of Trainer (TOT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah di The Sunan Hotel, Solo, Selasa (29/8/2023).

Tribun Jateng/ Mahfira Putri Maulani 
Bank Indonesia menggelar Training of Trainer (TOT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada para pendidik SMP sederajat di Solo, Selasa (29/8/2023) 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Bank Indonesia selenggarakan Training of Trainer (TOT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah di The Sunan Hotel, Solo, Selasa (29/8/2023).

Kegiatan itu diikuti guru-guru setingkat SMP/MTs se-Surakarta. Acara ini juga dihadiri Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa

Acara ini merupakan perluasan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan tahun 2022 lalu oleh Bank Indonesia.

Setidaknya 142 guru mengikuti acara yang bertujuan untuk memberikan pengarahan pada para guru dan nantinya dapat memberikan edukasi seputar rupiah kepada para pelajar.

Peran guru dianggap sangatlah besar untuk pembentukan karakter pemuda Indonesia. Kegiatan ini tentu diapresiasi Teguh dalam pengadaan workshop bagi Guru SMP dan sederajat.

Ia mengatakan beberapa kasus pemalsuan uang rupiah berada di sekitar Surakarta. Bahkan juga telah ditemukan rumah produksi uang palsu.

"Ternyata pemalsuan itu ada disekitar wilayah kita, di wilayah Sukoharjo sudah ditemukan tahun kemaren, lalu kemaren juga ada tempat produksinya malah dibelakang rumah dinas,” ungkapnya.

Teguh Prakosa berharap workshop yang diadakan Bank Indonesia ini bisa merambah kalangan masyarakat yang lain agar terus mengedukasi masyarakat, termasuk kelompok di pasar seperti pedagang, buruh gendong dan lainnya.

Sementara itu, Ketua Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko mengungkapkan bahwa workshop ini dibuat atas dasar temuan kasus anak 16 tahun yang terlibat kasus uang palsu.

"Kemarin itu ada kasus anak 16 tahun membeli pakai uang palsu, yang pertama berhasil, tapi yang kedua ditangkap. Setelah ditanya ternyata anak ini diiming iming oleh orang, kalau bisa menghabiskan uang yang diberikan akan dapat imbalan," kisahnya.

Nugroho mengungkapkan dengan kasus ini menunjukkan bahwa anak yang bersangkutan tidak mengetahui perbedaan antara uang palsu atau asli.

Diharapkan dengan kegiatan ini, bapak ibu guru SMP sederajat bisa meneruskan ilmunya ke anak didik seputaran uang rupiah terlebih keberadaan uang palsu. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved