Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pati

Pemred Tribun Jateng Protes Langsung ke Bupati Pati Sudewo Soal Ini

"Langsung saja, Pak Sudewo. Saya datang ke sini mau protes." Begitu kalimat pertama yang diucapkan Pemimpin Redaksi

|
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
TribunJateng.com/ Mazka Hauzan Naufal 
SWAFOTO BUPATI-PEMRED - Bupati Pati Sudewo berswafoto bersama Pemred Tribun Jateng, Ibnu Taufik Juwariyanto, dalam pertemuan singkat di ruang kerja bupati, kompleks Pendopo Kabupaten Pati, Selasa sore (30/9/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - "Langsung saja, Pak Sudewo. Saya datang ke sini mau protes." Begitu kalimat pertama yang diucapkan Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Jateng, Ibnu Taufik Juwariyanto, ketika bertamu ke ruang kerja Bupati Pati Sudewo, Selasa sore (30/9/2025).

Keheningan tercipta sejenak. Sudewo mengernyit dan tersenyum tipis.

Taufik lalu kembali menyahut, "Sejak ramai-ramai Agustus kemarin, WA saya tidak pernah dibalas, telepon tidak pernah diangkat. Salah saya apa?"

Mendengar itu, senyum Sudewo melebar, tertawa tipis, lalu memberi penjelasan. 

Baca juga: Percepat Posbankum, Perkuat Paralegal Jadi Target Kemenkum Jateng di Pati dan Kudus

Baca juga: Minim Penerangan, Proyek Jalan Pantura Pati Memakan Korban Lagi: Pemotor Tewas Tabrak Pembatas

"Memang banyak WA yang belum saya jawab. Saya sedang ingin diam.

Karena Agustus-September ini suasana sedang seperti ini. Saya ngomong apa saja salah. Lebih baik saya diam," kata Sudewo santai tanpa menanggalkan senyum di wajahnya.

"Ya sudah saya buka sekarang WA-nya Mas Ufi," tambah dia berkelakar.

Taufik menyambutnya dengan tawa. "Wah, berarti pesan WA saya sekarang sudah centang biru," ungkap dia.

Tak bisa dipungkiri, Agustus hingga September ini adalah waktu-waktu yang "panas" dan "genting" bagi Bupati Sudewo.

Bagaimana tidak? Lampu sorot publik terus mengarah padanya. 

Kegaduhan demi kegaduhan yang menjadi pembicaraan hingga tingkat nasional terus berkutat pada dirinya.

Mulai dari aksi demo besar-besaran menuntut dirinya lengser, proses Pansus Hak Angket DPRD Pati yang berpotensi memakzulkan dirinya, hingga pemeriksaan atas dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan kasus suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) yang menyeret namanya.

Peristiwa-peristiwa itu mau tidak mau membuat Sudewo harus ekstra hati-hati. Hingga pada akhirnya dia memilih untuk sementara "diam" dan "bekerja dalam sepi".

"Saya harap situasi bisa membaik. Tapi sekarang pun saya tetap berusaha menjalankan pemerintahan sebaik mungkin, berupaya agar pembangunan tetap berjalan," jelas Sudewo.

Dia lalu memaparkan, proyek-proyek pembangunan infrastruktur strategis masih berjalan baik.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved