Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nasib Malang Santi, 3 Hari Tak Punya Akses Jalan Keluar Rumah Karena Dianggap Ganggu Pemandangan

Nasib malang menimpa satu keluarga yang tak punya akses jalan keluar rumah karena dianggap mengganggu pemandangan.

Editor: raka f pujangga
facebook
Santi (52), warga Jl Cilallang, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia terpaksa memanjat karena akses keluar dari rumah ditembok 

TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - Nasib malang menimpa satu keluarga yang tak punya akses jalan keluar rumah di Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Akses jalan rumahnya tertutup tembok tinggi dan bangunan komplek perumahan dan masjid.

Santi (52), buruh cuci yang tak punya akses jalan tersebut menyebutkan alasan rumahnya tak diberi akses karena dianggap merusak pemandangan.

Baca juga: Jalan Gang Ditembok Pemilik Lahan karena Sering Dikucilkan Warga, 13 KK Tak Bisa Lewat

Saat ini, Santi terpaksa terkurung di dalam rumah karena akses untuk keluar ditutup di semua sisi.

Sudah tiga hari Santi dan keluarganya sulit ke mana-mana.

Terpaksa ia harus memanjat tembok tersebut saat akan keluar. 

Sebelumnya, Santi dan keluarganya mendapat akses jalan di tembok bangunan masjid yang dijebol dan diberi pintu.

Namun, kata Santi, akses jalan untuknya itu tiba-tiba ditutup pengurus masjid.

Tepat di samping tembok masjid yang tertutup itu, ada juga akses jalan menuju komplek perumahan.

Namun, pihak perumahan juga menutup akses jalan dengan susunan tembok bata merah.

"Jalanan ini ditutup pihak masjid sudah tiga hari. Setelah itu ini lagi (akses jalan) yang ke perumahan, baru dua hari ditutup," kata Santi menunjukkan akses jalannya yang sudah tertembok, Rabu (30/8/2023) siang.

Alasan penutupan akses jalan itu kata dia, karena dianggap merusak pemandangan.

"Katanya pihak masjid merusak pemandangan," ujarnya.

Akibat akses jalan yang tertutup, Santi beserta suami, anak dan menantunya harus memanjat tembok bagian belakang rumah dalam komplek perumahan.

Ia dan keluarganya terpaksa memanjat tembok menggunakan tangga bambu, saat ingin bekerja.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved