Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Dikaitkan dengan Kasus Penculikan Imam oleh Oknum Paspampres, Apa Itu Tramadol? Efeknya Ga Main-main

Dokter RSUDZA itu menjelaskan, Tramadol masuk dalam golongan narkotika, yakni obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri

Editor: muslimah
thinkstockphotos
Ilustrasi 

"Misalnya ada masyarakat sudah tahu Tramadol itu anti nyeri, terus mau datang ke apotek atau depot beli obat ini, tidak bisa," kata dr Edi.

"Tidak bisa sembarangan karena dia harus menggunakan resep (dokter)," tambahnya.

Bahkan terkadang sudah membawa resep pun, pihak apotek bertanya lagi siapa dokter yang memberikan resep tersebut.

"Karena dokter-dokter tertentu yang bisa mengeluarkan resep obat seperti ini, tidak semua dokter, mengingat efek samping tadi," jelas alumnus Universitas Indonesia (UI) itu.

Umumnya diberikan Tramadol kepada pasien operasi yang prediksi nyerinya sedang, namun jika diprediksi nyerinya ringan malah tidak dipakai karena bisa muncul efek samping.

"Ada lagi, ketika prediksi kita nyeri pasca-operasi besar atau berat, maka bukan Tramadol yang kita pakai," ungkap dr Edi.

"Ada golongan obat lain yang levelnya di atas, itu narkotik golongan dua biasa kita pakai, atau golongan satu, menyesuaikan kondisi pasien," sambungnya.

Selain pasca-operasi, Tramadol biasanya juga dipakai sebagai pereda nyeri akibat penyakit kanker.

"Nyeri akibat orang-orang penyakit tumor, itu sering diberikan juga Tramadol, tujuannya apa untuk mengurangi rasa sakit," jelas dr Edi.

Kaget saat Tahu Tramadol Disalahgunakan

Diketahui obat Tramadol sering disalahgunakan karena efeknya yang menenangkan dan euforia sebagaimana mengutip laman resmi BNN Kota Tangerang Selatan.

Meski demikian, Dokter RSUDZA itu sendiri kaget ketika mengetahui Tramadol disalahgunakan seiring viralnya kasus oknum Paspampres, Praka Riswandi Manik yang diduga menyiksa warga Bireuen Aceh, Imam Masykur sebagaimana ramai dibahas akhir-akhir ini.

"Pertama saya baru tahu ternyata sudah mulai ada penyalahgunaan penggunaan Tramadol ini," ucap dr Edi.

"Dari Serambi saya baca, tadi pagi saya beli koran, lah kok sudah seperti ini Tramadol," sambungnya sembari tertawa.

Padahal obat ini sendiri sudah diatur peredarannya secara ketat dan semestinya sulit didapatkan masyarakat di tempat umum.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved