Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Identitas Guru Yang Cukur Botak 19 Siswi Ternyata Punya Darah Biru Bergelar Raden Roro

Sosok REP oknum guru yang mencukur botak siswi di sekolah diketahui ternyata punya darah biru bergelar kerajaan R.R. atau Raden Roro.

Editor: raka f pujangga
YouTube Pos Kupang
Niat Asli Guru Lamongan Botaki 19 Siswi Perkara Ciput Hijab, Kasek Sebut Sayang, Murid ke Psikiater 

TRIBUNJATENG.COM - Sosok REP oknum guru yang mencukur botak siswi di sekolah diketahui ternyata punya darah biru bergelar kerajaan R.R. atau Raden Roro.

Oknum guru itu bernama R.R. Endang Widati Poedjiastoeti yang mencukur botak muridnya.

Atas kasus tersebut, karir Bu Guru di Lamongan yang botaki 19 siswi itu seketika amblas.

Baca juga: Nasib EN Guru Bahasa Inggris yang Cukur Botak 19 Siswi, Tak Boleh Lagi Mengajar di SMPN 1 Sukodadi

Sanksi yang didapatkan juga tak tanggung-tanggung karena tak lagi bisa mengajar di sekolah.

Sebenarnya siapa Bu Guru di Lamongan yang botaki 19 siswi tersebut?

Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif membongkar siapa sebenarnya oknum guru yang botaki 19 siswi tersebut.

Munif tidak mengelak dengan insiden yang dilakukan oknum guru, R.R Endang Widati Poedjiastoeti pada 23 Agustus lalu.

Munif membongkar sosok REP si oknum guru di Lamongan itu merupakan guru mata pelajaran yang mengajar di SMP Negeri 1 Sukodadi.

Sosok REP merupakan guru mata pelajaran yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan pendisiplinan murid.

Seharusnya, menurut Munif, pendisiplinan dilakukan oleh guru bimbingan konseling (BK).

Munif juga membongkar sosok REP kini telah ditarik dan tak lagi mengajar, tentu karir yang susah payah dibangun selama ini akhirnya amblas seketika.

"Kita sudah tarik dan stafkan di Diknas, tidak lagi mengajar," kata Munif saat dikonfirmasi SURYA, Selasa (29/8/2023) siang.

REP, kata Munif, sementara sebagai staf di Diknas Lamongan dalam rangka pembinaan. Jadi tidak ada jabatan atau non job.

Menurut Munif, seharusnya yang menindak siswa itu menjadi tanggungjawab guru bimbingan konseling (BK) bukan guru mata pelajaran.

Ia menyayangkan tindakan guru tersebut.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved