Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Jokowi Soroti Kenaikan Harga Beras, Ini Penjelasan Dirut Bulog Budi Waseso

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kenaikan harga beras di pasaran. Ia pun meminta kepada pemimpin daerah untuk memperhatikan dan menyelesaikan p

TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Harga beras di Kudus sejak sebulan terakhir masih tinggi. Bahkan beberapa kali mengalami peningkatan. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kenaikan harga beras di pasaran. Ia pun meminta kepada pemimpin daerah untuk memperhatikan dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Jokowi mengatakan, harga berbagai komoditas pangan di pasaran menunjukan tren penurunan. Namun, hal berbeda justru ditunjukan oleh harga beras.

"Saya senang bahwa harga-harga yang saya pantau di pasar dalam minggu ini saya cek di Pekalongan, saya cek lagi di Palu, semuanya pada posisi menurun, hanya satu yang kita memiliki masalah, di urusan beras," ujar dia, dalam acara Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah, di Istana Jakarta, Kamis (31/8). 

Menurut orang nomor satu RI itu, kenaikan harga beras dipicu oleh fenomena super el nino yang mengakibatkan kekeringan ekstrem.

Fenomena tersebut kemudian mengganggu pasokan beras nasional. Pada saat bersamaan, negara-negara produsen utama beras, seperti India mulai menutup keran ekspornya. Keputusan tersebut diambil untuk mengamankan pasokan beras masing-masing negara.

"Perdana Menteri Hunsen (Kamboja), saya udah ketemu perdana menteri Bangladesh, ketemu juga perdana menteri India, gimana harga beras enggak naik, mereka semua enggak ekspor, pegang untuk keamanan dalam negerinya," tutur Jokowi. 

Oleh karenanya, Jokowi meminta kepada para gubernur, wali kota, serta bupati untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga beras di masing-masing daerah.

Menurutnya, saat ini harga beras sudah naik sekitar 5 - 6 persen di pasaran. 

"Tetap harus diwaspadai," ucapnya.

Penyebab harga beras mahal 

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan dua penyebab alias biang kerok yang membuat harga beras mahal.

Pertama adalah karena adanya persaingan dari pembeli pengusaha dan karena produksi beras yang berkurang.

"Mahal itu karena sekarang persaingan dari pembeli pengusaha," kata Budi Waseso (Buwas) saat ditemui di Senayan Jakarta, Rabu (16/8). 

Kedua, memang produksi beras sedang kurang atau turun 5 persen sehingga ada persaingan. Hal itu lantaran ada El Nino. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, kekeringan lahan pertanian akibat fenomena El Nino ekstrem tahun ini bisa mencapai 560.000-570.000 hektar. 

Padahal, ketika El Nino lemah hanya sekitar 200.000 hektar. El Nino berpotensi meningkatkan kebakaran lahan pertanian, gagal panen dan serangan hama penyakit tanaman.

Produktivitas hasil pertanian, termasuk produksi beras nasional, diperkirakan turun 15-20 persen. Agar beras tetap tersedia pada saat El Nino menguat dan produksi beras turun, Pemerintah impor 2 juta ton beras untuk mencukupi cadangan beras nasional.

Adapun jenis beras yang harganya mengalami kenaikan per Kamis (31/8) yakni beras kualitas bawah I, kualitas bawah II, dan beras kualitas medium II. Untuk jenis beras kualitas bawah I naik Rp 100 menjadi Rp 12.650 per kilogram, kualitas bawah II naik menjadi Rp 12.350 per kilogram, dan medium II naik menjadi Rp 13.650 dibandingkan harga kemarin. 

Di sisi lain Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapan HET beras yakni dibagi berdasarkan pembagian wilayah, yakni zonasi wilayah yakni zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Kemudian, untuk zona 2 untuk Sumatera selain Lampung, Sumsel, NTT, dan Kalimantan. Sementara zona 3 untuk Maluku dan Papua. Untuk HET beras medium zona 1 Rp 10.900, untuk zona 2 Rp 11.500, zona 3 Rp 11.800. 

Lalu, untuk beras premium zona 1 Rp 13.900, zona 2 Rp 14.400, dan zona 3 Rp 14.800 per kilogram. (Elsa Catriana/Rully R. Ramli/kps)

Baca juga: Pro Kontra Permendikbudristek No 53 Tahun 2023, Senat Akademik UI Dukung Kebijakan Nadiem Makarim

Baca juga: Santer Nama Nana Sudjana Didapuk Jadi PJ Gubernur Jateng, Tja Yasin : Kalau Benar Pasti Kami Bertemu

Baca juga: Kader Demokrat Kota Tegal Copot dan Rusak Baliho Gambar Anies Baswedan

Baca juga: Selamat! Kabupaten Batang Berhasil ODF 100 Persen, Target Tercapai Lebih Cepat

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved