Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Jalur Pendakian Gunung Lawu Karanganyar Digencarkan Larangan Buat Api Unggun dan Buang Puntung Rokok

Pengelola jalur pendakian Gunung Lawu lebih gencarkan terkait larangan buat api unggun dan membuang puntung rokok sembarangan kepada para pendaki

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/Agus Iswadi
Basecamp Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho Jenawi Kabupaten Karanganyar 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pengelola jalur pendakian Gunung Lawu lebih gencarkan terkait larangan buat api unggun dan membuang puntung rokok sembarangan kepada para pendaki guna mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karhutla).

Pendakian Gunung Lawu di Wilayah Kabupaten Karanganyar memiliki tiga jalur pendakian yakni Via Candi Cetho Kecamatan Jenawi, Cemoro Kandang Kecamatan Tawangmangu dan Tambak Kecamatan Ngargoyoso.

Koordinator Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Nardi menyampaikan, langkah antisipasi sudah dilakukan oleh pengelola, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Perhutani utamanya bagi para pendaki yang hendak melakukan pendakian di Gunung Lawu.

"Lebih diintensifkan kepada para pendaki, larangan buat api unggun, larangan buang puntung rokok sembarangan," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (2/9/2023).

Di sisi lain, pengelola bersama Perhutani telah memasang spanduk larangan membuat api unggun di beberapa titik jalur pendakian ke Gunung Lawu. Dia menambahkan, Perhutani juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat yang tinggal di lereng gunung supaya tidak membakar semak-semak meskipun berada di lahan sendiri.

Asper BKPH Lawu Utara KPH Surakarta, Sartono mengatakan, MMT larangan pembakaran lahan dan aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran sudah dipasang di sejumlah titik baik itu di lereng gunung maupun jalur pendakian. Pihaknya telah melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui pemerintah desa setempat yang berada di lereng gunung untuk langkah antisipasi terjadinya kebakaran.

"Kita arahkan tumpukan rumput-rumput yang tidak dimanfaatkan dibuatkan lubang, ditimbun di situ supaya menjadi pupuk. Utamanya bagi masyarakat yang memiliki lahan yang banyak rumput liarnya"  terangnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pengelola dalam hal ini pemerintah daerah untuk melakukan langkah antisipasi pasca kejadian kebakaran yang terjadi di Gunung Sumbing. 

"Cuaca panas seperti ini, antisipasi kebakaran kemungkinan apakah bisa ditutup dulu (jalur pendakian). Tapi ini baru tahap koordinasi, belum ada keputusan," ungkap Sartono. (Ais).

Baca juga: Ratusan Peserta Ramaikan Kontes Kambing PE Kaligesing Piala Presiden di Tawangmangu Karanganyar

Baca juga: Konvensi Humas Indonesia, Perhumas Luncurkan Hasil Riset Komunikasi Penentu Arah Bisnis Masa Depan

Baca juga: Seekor Anjing Berkumpul Kembali dengan Pemiliknya Setelah 12 Tahun Hilang

Baca juga: Perusahaan Minuman Ruben Onsu Ini Sudah Miliki 6 Gudang, Bakal Diwariskan ke Betrand Peto?

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved