Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Tim Pengendalian Inflasi Jateng dan Semarang Raih Prestasi Se-Wilayah Jawa Bali, Ini Inovasinya

Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang berhasil menjadi salah satu nominator Provinsi serta kota penghitung inflasi dengan capaian terbaik.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
istimewa
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra. Ist/KPwBI Jateng 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang berhasil menjadi salah satu nominator Provinsi serta kota penghitung inflasi dengan capaian terbaik se-Jawa Bali.

Dengan tema “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan”, Rakornas Pengendalian Inflasi 2023 dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. 

Pada kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh Kepala Daerah atas peran aktif dalam penyusunan kebijakan pengendalian inflasi di daerah serta mengharapkan adanya penguatan sinergi dan kolaborasi.

Langkah-langkah kebijakan strategis juga dilakukan dengan mengkombinasikan kebijakan moneter dan fiskal dalam rangka pengendalian inflasi terutama terkait penguatan ketahanan pangan, khususnya stabilitas harga beras.

Kemudian, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa inflasi akan kembali pada rentang sasaran 3±1 persen pada 2023 dan 2,5±1 % pada 2024.

"Untuk mencapai hal tersebut, Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan Pemerintah serta menerapkan bauran kebijakan yang pro stability dalam menjaga stabilitas inflasi ke depan dan pro growth, antara lain mendorong pembiayaan sektor prioritas, termasuk hilirisasi pertanian dan pangan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra dalam keterangannya, Sabtu (2/9/2023).

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 diselenggarakan Kamis 31 Agustus 2023. Adapun dalam Rakornas, Program Inovasi Protokol Pengendalian Harga Jawa Tengah (Pandawa) menghantarkan TPID Jawa Tengah menjadi salah satu nominasi Provinsi Terbaik untuk wilayah Jawa Bali.

Pandawa merupakan sebuah program operasi pasar yang disusun untuk mengatasi gejolak harga pangan, khususnya cabai merah dan bawang merah.

"Program ini dibesut melalui sinergi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah antara lain Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Bank Jateng, PT Jateng Agro Berdikari dan PT PAU Pedaringan.

Pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci efektivitas program Pandawa melalui pemanfaatan fitur early warning system pada dashboard Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (Sihati)," ungkap Rahmat.

Rahmat melanjutkan, fitur tersebut mampu mengirimkan push notification ke smartphone anggota TPID saat kenaikan harga sudah melebihi treshold.

 Melalui hal tersebut, proses pengambilan keputusan dalam penyusunan rencana aksi dapat berlangsung lebih cepat.

Selain Pandawa, aplikasi Sislogda (Sistem Informasi Logistik Daerah) juga menjadi andalan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pasokan yang ada di Jawa Tengah.

Aplikasi ini dinilai mempermudah mapping sumber pasokan/daerah sentra ketika hendak dilakukan intervensi pasar maupun pasar murah. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan dalam menyalurkan 15 ton cabai merah dan 10 ton bawang merah serta menekan kenaikan harga kedelai di akhir 2022.

Untuk mendorong pencapaian inflasi yang rendah dan stabil, upaya yang selaras dilakukan pula oleh Kota Semarang sebagai Ibukota Jawa Tengah. Melalui inovasi Bergerak Bersama Antar Elemen dalam Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman atau yang disebut “Besane Pak Rahman”, Pemerintah Kota Semarang mampu mengintegrasikan berbagai upaya pengendalian inflasi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved