Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Aminah Terima 300 Kg Beras HET Rp 10.900, Bulog Distribusikan 3,9 Ton Beras di 2 Pasar Kudus

Perusahaan Umum Bulog kembali menggelar operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah Kabupaten Kudus. 

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Perum Bulog bersama Dinas Perdagangan Kudus mendistribusikan beras HET Rp 10.900 kepada pedagang di Pasar Bitingan Kudus, Selasa (5/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Perusahaan Umum Bulog kembali menggelar operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah Kabupaten Kudus. 

Program stabilisasi pasokan dan harga beras kali ini menyasar Pasar Bitingan dan Pasar Kliwon, sebagai bentuk tindak lanjut atas kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir.

Koordinator gudang Bulog Kudus, Murindin mengatakan, pendistribusian beras untuk stabilisasi harga sudah dilakukan setiap pekannya. Menyasar pedagang beras di pasar-pasar besar wilayah Kabupaten Kudus. 

Pada pekan pertama September ini, lanjut dia, distribusi beras oleh Bulog menyasar Pasar Bitingan dan Pasar Kliwon mencapai 3,9 ton.

Di Pasar Bitingan, sebanyak 2,4 ton beras disalurkan kepada delapan pedagang. Sedangkan di Pasar Kliwon, Bulog menyalurkan 1,5 ton kepada lima pedagang. Masing-masing pedagang menerima alokasi 300 kilogram untuk dijual kembali ke masyarakat maksimal Rp 10.900 per kilogram sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. 

"Belinya Rp 9.950 per kilogram jenis beras medium, jualnya sesuai HET maksimal Rp 10.900/Kg. Sebelumnya distribusi bisa dua kali dalam seminggu, sekarang hanya bisa sekali," terangnya, Selasa (5/9/2023).

Murindin memastikan, stok beras di gudang Bulog Kabupaten Kudus saat ini masih aman, diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. 

Pihaknya diberikan alokasi hingga 50 ton beras untuk melaksanakan program stabilisasi harga beras.

Mengingat saat ini terjadi kenaikan harga beras sejak 1 September lalu, dampak berkurangnya jumlah produksi beras di tingkat petani yang memicu kenaikan harga beras.

"Stok beras di gudang Bulog Kudus masih ada sekitar 2.500 ton, nantinya juga digunakan untuk persediaan bantuan pangan dan program pengendalian harga beras di pasaran," ujar dia. 

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kudus, Minan Muhammad menyampaikan, program stabilisasi harga beras ini juga menyasar di beberapa pasar tradisional lainnya. 

Jumlah pedagang yang menerima distribusi beras bervariasi setiap pasarnya. Namun, setiap pedagang mendapatkan alokasi beras yang sama 300 kilogram perminggunya.

Minan berharap, program stabilisasi harga beras ini efektif untuk menekan lonjakan harga beras di wilayah Kabupaten Kudus. 

"Jumlah pedagang yang terdata di masing-masing pasar tidak sama. Tapi, jumlah alokasi yang didapatkan per pedagang sama 300 kilogram," ucapnya. 

Seorang pedagang beras di Pasar Bitingan, Aminah mengatakan, saat ini harga beras medium tembus Rp 13.000 - Rp 14.000 per kilogram. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved