Ini Bahaya Pusaran Air Sungai, Tewaskan 2 Remaja di Sungai Oyo Bantul Yogyakarta
pusaran air disebabkan oleh pertemuan arus yang berlawanan. Ketika dua arus kuat bertemu, mereka dapat mulai saling membungkus.. Sungai Oyo, tepatnya
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Seorang pelajar berinisial RASR (16), asal Bantul, dilaporkan tewas tenggelam di Sungai Oyo - Selopark saat berenang di lokasi tersebut.
Kapolsek Imogiri, Kompol Suharno, mengungkapkan sepulang sekolah korban bersama beberapa temannya bermaksud berswafoto di Selopark.
"Dari rombongannya itu, ada empat orang, termasuk korban mandi di Sungai Oyo - Selopark. Tapi, sebelum mandi, mereka berempat sebenarnya sempat dilarang oleh rekan-rekannya yang lain karena ada tulisan larangan mandi di sungai tersebut," tuturnya kepada Tribunjogja.com.
Akan tetapi, empat anak tersebut tidak menghiraukan saran dan larangan dari teman-temannya yang lain.
Dari situ, tiga orang lainnya asik bersama-sama mandi di sungai tersebut dan tidak mengetahui keberadaan RASR.
Rupanya, RASR sempat terbawa arus bawah Sungai Oyo dan 10 menit kemudian mengapung di tepi Sungai Oyo.
"Saat mengapung, semua rekan-rekannya mengira bahwa korban sedang gaya-gayaan. Saat dicek, ternyata korban telah meninggal dunia," beber Kompol Suharno.
Melihat kejadian tersebut, seluruh rekan-rekan korban langsung berteriak untuk meminta tolong kepada warga di lokasi kejadian.
"Lalu, sejumlah warga yang mengetahui itu langsung menolong korban. Tapi, sayangnya, nyawa korban sudah tidak ada," katanya.
"Kemudian, sebagian warga di sana ada yang telepon kami dan tidak lama kami datang ke tempat kejadian perkara (TKP) itu. Kami datang juga bersama Inafis Polres Bantul," sambung dia.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda pengaiayaan di tubuh korban.
Korban dinyatakan murni meninggal dunia karena tenggelam terseret aliran sungai bagian bawah Sungai Oyo.
"Dari situ, kami langsung kami kembalikan ke pihak keluarga. Sedangkan, lokasi TKP dan di sekitarnya, kami segel sepanjang sekitar dua kilometer untuk mengantisipasi terjadinya kejadian yang serupa," terang Kompol Suharno.
"Itu kami lakukan karena belum lama ini juga pernah ada kejadian yang sama di lokasi tersebut. Waktu itu ada anak pelajar yang juga tenggelam di sana," lanjut dia.
Penyegelan tersebut, kata Kapolsek, akan dilakukan sampai lokasi tempat wisata itu dinyatakan aman dan memenuhi standardisasi keamanan pariwisata.
"Ketika itu sudah memenuhi standardisasi keamanan pariwisata, maka akan kami buka kembali," tandas Kompol Suharno. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.