Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ini Bahaya Pusaran Air Sungai, Tewaskan 2 Remaja di Sungai Oyo Bantul Yogyakarta

pusaran air disebabkan oleh pertemuan arus yang berlawanan. Ketika dua arus kuat bertemu, mereka dapat mulai saling membungkus.. Sungai Oyo, tepatnya

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Little Things
Ini Bahaya Pusaran Air Sungai, Tewaskan 2 Remaja di Sungai Oyo Bantul Yogyakarta 

Ini Bahaya Pusaran Air Sungai, Tewaskan 2 Remaja di Sungai Oyo Bantul Yogyakarta

TRIBUNJATENG.COM- Dua remaja asal Kabupaten Bantul dilaporkan tewas tenggelam saat berenang di Sungai Oyo, tepatnya di Selopamioro Park (Selopark), Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul dalam empat hari terakhir.

Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, berujar bahwa jajarannya telah meninjau lokasi kejadian tersebut yang menewaskan dua remaja tersebut.

"Setelah jajaran kami dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul mengecek tempat kejadian perkara (TKP), memang di bawah itu ada pusaran air," katanya kepada wartawan, Rabu (30/8/2023).

Menurut situs Niagra Parks, pusaran air adalah arus air yang berputar ketika dua arus bertemu atau satu arus membentur dinding.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terbentuknya pusaran air.

Umumnya, pusaran air disebabkan oleh pertemuan arus yang berlawanan.

Ketika dua arus kuat bertemu, mereka dapat mulai saling membungkus, menciptakan spiral air yang berputar dengan cepat.

Pusaran air juga dapat disebabkan oleh angin, yang dapat menyebabkan arus permukaan berubah arah. Pusaran air yang disebabkan oleh angin bersifat sementara.

Sementara pusaran air yang terjadi berabad-abad disebabkan oleh fitur geografis yang menentukan aliran arus air di suatu wilayah.

Sejumlah pusaran air kecil muncul dan pergi di sepanjang garis pantai dunia, dan terkadang juga muncul di sungai, danau, dan aliran sungai.

Jika tenggelam dalam pusaran air yang bersifat sementara, biasanya korban akan ditarik dalam hitungan menit, setelah itu korban akan terpental karena arusnya hilang.


Kronologi Pelajar Tewas di Pusaran Sungai Oyo Bantul


Dilansir dari Tribunjogja.com, Polisi menjelaskan kronologi seorang pelajar yang tewas tenggelam di Sungai Oyo - Selopark, tepatnya di Padukuhan Jetis, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 14.30 WIB.

Seorang pelajar berinisial RASR (16), asal Bantul, dilaporkan tewas tenggelam di Sungai Oyo - Selopark saat berenang di lokasi tersebut.

Kapolsek Imogiri, Kompol Suharno, mengungkapkan sepulang sekolah korban bersama beberapa temannya bermaksud berswafoto di Selopark.


"Dari rombongannya itu, ada empat orang, termasuk korban mandi di Sungai Oyo - Selopark. Tapi, sebelum mandi, mereka berempat sebenarnya sempat dilarang oleh rekan-rekannya yang lain karena ada tulisan larangan mandi di sungai tersebut," tuturnya kepada Tribunjogja.com.

Akan tetapi, empat anak tersebut tidak menghiraukan saran dan larangan dari teman-temannya yang lain.

Dari situ, tiga orang lainnya asik bersama-sama mandi di sungai tersebut dan tidak mengetahui keberadaan RASR.


Rupanya, RASR sempat terbawa arus bawah Sungai Oyo dan 10 menit kemudian mengapung di tepi Sungai Oyo.


"Saat mengapung, semua rekan-rekannya mengira bahwa korban sedang gaya-gayaan. Saat dicek, ternyata korban telah meninggal dunia," beber Kompol Suharno.


Melihat kejadian tersebut, seluruh rekan-rekan korban langsung berteriak untuk meminta tolong kepada warga di lokasi kejadian.

"Lalu, sejumlah warga yang mengetahui itu langsung menolong korban. Tapi, sayangnya, nyawa korban sudah tidak ada," katanya.

"Kemudian, sebagian warga di sana ada yang telepon kami dan tidak lama kami datang ke tempat kejadian perkara (TKP) itu. Kami datang juga bersama Inafis Polres Bantul," sambung dia.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda pengaiayaan di tubuh korban.

Korban dinyatakan murni meninggal dunia karena tenggelam terseret aliran sungai bagian bawah Sungai Oyo.

"Dari situ, kami langsung kami kembalikan ke pihak keluarga. Sedangkan, lokasi TKP dan di sekitarnya, kami segel sepanjang sekitar dua kilometer untuk mengantisipasi terjadinya kejadian yang serupa," terang Kompol Suharno.

"Itu kami lakukan karena belum lama ini juga pernah ada kejadian yang sama di lokasi tersebut. Waktu itu ada anak pelajar yang juga tenggelam di sana," lanjut dia.


Penyegelan tersebut, kata Kapolsek, akan dilakukan sampai lokasi tempat wisata itu dinyatakan aman dan memenuhi standardisasi keamanan pariwisata.

"Ketika itu sudah memenuhi standardisasi keamanan pariwisata, maka akan kami buka kembali," tandas Kompol Suharno. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved