Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apakah Gunung Slamet Masih Aktif? Ini Penjelasan Ahli Vulkanologi

Namun sejauh ini, Gunung Slamet belum pernah mengalami letusan dahsyat sejak abad ke 19. Melihat jejak geologinya, Gunung tersebut pernah meletus da

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Tribun Jateng/Budi Susanto
Gunung Slamet terlihat menjulang tinggi dari Pos Pantau Gunung Slamet yang ada di Kecamatan Pulosari, Pemalang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM - Gunung Slamet merupakan satu dari lima gunung berapi di Jateng yang masih aktif. Selain Gunung Slamet, gunung berapi yang masih aktif di Jateng itu adalah Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.

Apakah Gunung Slamet Pernah Meletus Dahsyat di Masa Lalu?

Gunung Slamet memiliki cerita legenda yang turun temurun. Menurut kepercayaan warga sekitar, bila Gunung Slamet sampai meletus besar maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian..

Gunung Slamet memiliki tinggi 3.432 meter dan merupakan gunung terbesar di pulau Jawa.

Namun sejauh ini, Gunung Slamet belum pernah mengalami letusan dahsyat sejak abad ke 19.

Melihat jejak geologinya, Gunung tersebut pernah meletus dahsyat. Diprediksi letusan tersebut akan kembali terulanng.

Ahli vulkanologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Agung Harijoko mengatakan Gunung Slamet di Jawa Tengah  berpotensi mengalami letusan cukup besar di masa mendatang.

"Dari peta PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) itu ada sampai daerah KRB (Kawasan Rawan Bencana) 3, itu masuk ke arah Guci," kata Agung dilansir dari antara.com.

Dilihat dari peta letusan yang mengarah ke Guci, ia menemukan ada endapan awan panas yang cukup tebal yang secara materi disebut scoria, atau dalam ilmu geologi disebut sebagai aliran scoria.

Endapan awan panas itu berjumlah sampai tujuh lapisan.

"Di Guci sendiri saya menemukan sampai tujuh lapisan awan panas, sehingga sebenarnya ada letusan yang menghasilkan awan panas yang alirannya mencapai Guci, dan itu tidak hanya sekali tetapi sampai tujuh kali," katanya.

Oleh karena itu, ia menduga tentang kemungkinan adanya perulangan erupsi yang cukup besar di masa mendatang.

Namun demikian, ia belum dapat memperkirakan kapan dan seberapa dahsyat letusan tersebut kemungkinan terjadi.

"Jadi dari letusan Gunung Slamet yang terekam di Lembah Guci itu ada letusan besar. Cuma kita tidak tahu perulangannya berapa lama lagi, berapa tahun lagi. Tapi potensi akan ada letusan besar di Slamet itu ada kalau melihat sejarah erupsi masa lalunya," kata dia.

Untuk itu, upaya mitigasi berupa monitoring seperti yang dilakukan oleh PVMBG memang sangat penting untuk dilakukan untuk tanda-tanda dan tingkat kegempaan yang mengarah pada kemungkinan erupsi.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved