Liga 1 2023
Jasa Besar Yoyok Sukawi Bagi Gali Freitas: Langsung Diterima di PSIS Semarang, Klub Lain Menolak
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, satu-satunya orang yang percaya dengan kemampuan Gali Freitas, pemain muda asal Timor Leste.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi disebut-sebut memiliki jasa besar bagi Gali Freitas.
Tantangan yang cukup berat sempat dihadapi tim agen dalam mempromosikan Gali Freitas ke Liga Indonesia kala itu.
Tak sedikit klub yang menolak tanpa melihat atraksi penyerang asal Timor Leste tersebut.
Sebagian klub yang pernah disodori proposal bahkan ragu untuk merekrutnya karena banyak sisi yang kurang sesuai untuk karakter permainan di Indonesia.
Tim Agen Gali Freitas pun kala itu nyaris frustasi.
Hingga akhirnya, dia bertemu CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Baca juga: Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Turkmenistan, Shin Tae-yong Kembali Panggil Pemain PSIS Semarang
Baca juga: Gali Freitas Hampir Frustasi Sebelum Berseragam PSIS Semarang, Sosoknya Kerap Dipandang Sebelah Mata

Penyerang asal Timor Leste, Gali Freitas tampil memukau bersama PSIS Semarang sepanjang Liga 1 2023-2024 bergulir.
Dia masuk jajaran pemain paling produktif yang sudah mencetak 5 gol dan 3 assist dari 10 pertandingannya bersama tim.
Di balik kesuksesannya tersebut pemain bernama lengkap Paulo Domingos Gali da Costa Freitas itu hampir batal berkarir di Liga 1 Indonesia.
Cerita menarik tersebut disampaikan oleh sang agen, Aggy Eka Ressy.
Ia mengungkapkan, sudah cukup lama tertarik untuk memboyong Timnas Timor Leste tersebut untuk bermain di Indonesia.
Ia dan timnya merasa pemainnya itu memiliki gaya permainan dan karakter yang sangat cocok dengan sepak bola Indonesia.
Namun usahanya mendapatkan tantangan yang sangat berat saat mulai mempromosikan Gali.
Seperti diketahui, Gali Frietas dikenal sebagai pemain yang kontroversial di mata publik sepak bola Indonesia.
Ia pernah menjadi antagonis Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2019 karena aksi-aksi kontroversialnya saat bertanding melawan Marselino Ferdinan dkk.
Saat itu, dia juga santer dituduh melakukan pencurian umur.
Dia didaftarkan berusia 14 tahun namun memiliki postur tubuh yang lebih tegap dari pemain seusianya.
Dia punya tato di bagian lengan tangannya.
Itu sebuah hal yang tidak biasa ditemukan pada anak berusia 14 tahun.

Baca juga: Harga Tiket PSIS Vs Selangor FC, Murmer, Pakai 1 Lembar Soekarno Hatta Masih Sisa
Selain itu, masalah lainnya karena ranking Timor Leste yang masih di bawah Indonesia.
Fakta itu membuat banyak klub yang memandangnya sebelah mata.
"Karena masih aturan wajib Asia (bebas) untuk pemain asing Liga 1 maka susah bagi kami."
"Kebanyakan klub pilih Jepang, Korea, dan Australia."
"Namun ketika wajib ASEAN, kami optimistis bahwa dia akan laku," kata Aggy seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (7/9/2023).
"Kami tawarkan ke hampir semua tim, mereka lebih tertarik pemain yang mixed dari Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand," jelas dia.
"Ketika kami tawarkan nama Gali tapi respon klub-klub saat itu kurang positif, mengingat timnas Timor Leste peringkatnya di bawah jauh."
"Ada isu soal pemalsuan umur dan paspor juga," imbuhnya.
Demi meyakinkan klub, Aggy Eka Ressy sempat merekomendasikan trial kepada pemain berusia 18 tahun itu.
Namun ide tersebut ditolak karena dianggap membuang-buang waktu.
Pada posisi itu, dia sudah hampir menyerah untuk mengorbitkannya ke Indonesia.
Baca juga: Panpel PSIS Laporkan Suporter Nekat Pakai ID Card Palsu Demi Nonton Gratis
Sampai akhirnya dia berkomunikasi dengan CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, satu-satunya orang yang percaya dengan kemampuan pemainnya.
"Kemudian Pak Yoyok yang percaya akan kemampuan mata scouting kami."
"PSIS Semarang ingin trial tapi kami meyakinkan bahwa tidak perlu trial untuk si Gali," ungkap pria yang biasa disapa Aggy.
"Dan akhirnya Pak Yoyok yang punya jasa besar untuk si Gali Freitas," sambungnya.
Setelah itu semesta membuka jalan kepada Gali Frietas dan PSIS Semarang.
"Kami ceritakan ke Gali kondisi Liga 1 dan saya ceritakan soal PSIS , Pak Yoyok Sukawi dan target PSIS."
"Tanpa pikir panjang, Gali menerima semuanya untuk berbaju Mahesa Jenar," paparnya.
Sedangkan pemain bernomor punggung 17 itu juga tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membungkam orang-orang yang sudah meragukan dirinya.
Kini bersama Carlos Fortes dan Taisei Marukawa, dia menjadi trisula paling produktif di Liga 1 2023-2024. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Cerita Gali Freitas Nyaris Tak Laku di Liga 1 Indonesia
Baca juga: KABAR DUKA, Nenek Rohaya Meninggal, Pernah Timbulkan Kontroversial Karena Nikahi Remaja 16 Tahun
Baca juga: TERUNGKAP Alasan Putri Ariani Bisa Nyanyikan Lagu U2 di Semifinal AGT 2023, Simon Cowell: Tersentuh
Baca juga: Buntut Istri Polisi Bentak Siswi Magang di Probolinggo, Jabatan Bripka Nuril Dicopot, Luluk Menangis
Baca juga: 3 Mahasiswi Resmi Berstatus Tersangka, Usai Video Viral Kucing Dicekoki Miras di Padang
tribunjateng.com
tribun jateng
Sepak Bola Hari Ini
Semarang
Profil Gali Freitas
Gali Freitas
gali freitas psis
Gali Freitas Asal Timor Leste
PSIS
Yoyok Sukawi
Timor Leste
Aggy Eka Ressy
Liga 1
Mahesa Jenar
SNEX
Panser Biru
Taisei Marukawa
Carlos Fortes
Alasan 2 Pelaku Gunduli dan Cukur Alis Suporter Persib Bandung di Solo: Kesal Dilempari Batu |
![]() |
---|
Nasib Widodo Cahyono Putro di Arema FC, Lanjut Musim Depan? |
![]() |
---|
Senyum Persis Solo di Kandang Bhayangkara FC, Tutup Liga 1 Musim Ini dengan Skor 0-1 |
![]() |
---|
Hasil Liga 1 Madura United Vs Arema FC, Sama-sama Full Senyum Meski Berakhir Imbang |
![]() |
---|
HASIL Liga 1: RANS Nusantara FC Terdegradasi Gara-gara PSM Makassar, Musim Depan Main di Liga 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.