Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Kisah Pilu Gadis SMK Penjual Pisang, Niat Menolong Orang Justru Motornya Hilang

Kisah pilu dialami gadis penjual pisang cokelat berinisial IEN (18) di kawasan Jalan Bendul Merisi, Wonocolo, Surabaya, pada Minggu (3/9/2023) malam. 

Editor: rival al manaf
tribunjateng/dok
ilustrasi 

Baca juga: Putar Musik Terlalu Kencang, Karyawati di Surabaya Tak Dengar Motornya Dibawa Kabur Maling

"Dia bilang, tunggu di sini karena mau jemput cucu sebentar. Saya sempat ngikuti berjalan pelan. Tapi dia bilang untuk suruh menunggu karena nanti sungkan sama kerabatnya," terangnya. 

Korban IEN menduga kuat, si emak-emak itu melancarkan modus gendam hingga membuatnya tak sadarkan diri sesaat, hingga begitu mudahnya merelakan meminjamkan motor, yakni saat pelaku dibonceng selama perjalanan. 

Selama perjalanan menuju ke dua titik lokasi tujuan yang berubah-ubah itu, korban merasa pelaku kerap memegang pundaknya sebagai bentuk metode untuk melancarkan modus gendam.

Baca juga: Maling Motor di Surabaya Intai Korban Hampir Sepekan, Pakai Kunci Kontak Asli yang Lupa Dicabut

"Selama naik motor pundak saya dipegang. Tapi saya enggak terasa," tuturnya. 

Setibanya di lokasi tujuan kawasan Jalan Bendul Merisi Utara, si emak-emak meminjam motornya untuk dikendarai menuju ke rumah saudaranya di dekat lokasi tersebut. 

Agar tampak meyakinkan, si emak-emak sempat menitipkan sebuah tas dan bingkisan jajanan kepada korban untuk dijaga hingga dirinya kembali. 

"Saya mau buka tasnya, tapi gak berani. Karena kalau orangnya datang, saya takut dikira lancang. Saat dibuka air putih botolan," ungkapnya. 

Namun setelah menunggu hampir sejam lamanya, si pelaku tak kunjung kembali menunjukkan batang hidung.

Baca juga: Kawanan Maling Satroni Kantin SD Negeri di Kota Malang, Pelaku Gondol Tabung Elpiji dan Beras

"Setelah itu sudah setengah jam, saya tolah-toleh (menengok) di luar, dan saya gak bawa ponsel. Saya juga gak tahu mau ke mana. Jam 21.45 WIB saya sadar kok orangnya gak balik-balik dan motor saya mana," jelasnya. 

Setelah tersadar, korban IEN bergegas meminta bantuan kepada temannya yang berjaga di sebuah stan jualan yang tak jauh dari lokasi tersebut. 

"Saya sempat gak sadar. Padahal kalau sadar saya bisa langsung ke stan jualan yang dijaga teman saya di dekat jembatan penyeberangan," katanya. 

Akibat insiden tersebut, korban IEN mengalami kerugian hingga kisaran Rp 15 juta. Apalagi motor tersebut merupakan motor pinjaman dari sang kakak ipar. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved