Resepsi Apat Dikerumuni Ribuan Lalat, Peternak Ayam Panen di H-4 Pernikahan

Tak hanya itu ternyata di kursi-kursi tamu juga dihinggapi lalat.

Pengatin yang saat itu harusnya berbahagia menjadi gelisah, takut dan merasa kecewa.

Saat hari menjelang resepsi tiba, banyak tamu yang berdatangan untuk memberi sumbangan berupa sembako dan uang.

Pada acara itu, suguhan makanan untuk tamu-tamu banyak dihinggapi lalat.

Bahkan ketika acara akad nikah berlangsung, pengantin, dekorasi dan sofa yang digunakan juga dhinggapi lalat.

"Momen sungkum adalah momen yang sakral, hal yang sangat dirasa kesedihannya. tapi ternyata dikelilingi lalat, harusnya dokumentasi di momen ini adalah hal paling berharga yang bisa dikang, tapi jujur jadi sedikit jijik melihatnya," tulisnya.

Pengantin perempuan merasa sangat sedih di momen pentingnya tersebut justru menjadi hal paling menjijikkan karena risih melihat lalat-lalat yang bertebaran.

Pengantin merasa malu dengan adanya ratusan lalat yang ada di acara resepsi itu.

"Banyak orang yang menganggap jijik dan bahkan juga mungkin orang enggan makan ketika datang dipernikahan kami," tulisnya.

Dalam akun tersebut, pengantin menampakkan dekorasi panggung yang sangat banyak bunga, namun dipenuhi ratusan bahkan ribuan lalat.

Pengantin merasa sangat sedih lantaran banyak ucapan negatif yang dilontarkan para tamu yang datang.

Para tamu tidak mau makan karena takut sakit perut melihat hidangan yang dipenuhi lalat.

Kemudian, pengantin tersebut menceritakan jika tempat resepsi pernikahan yang mereka gunakan sangat dekat dengan peternakan ayam.

Peternakan ayam tersebut sempat kosong beberapa bulan, namun saat mendekati hari pernikahannya, tiba-tiba pemilik peternakan kembali berpoerasi hingga panen tiba.

Pengantin menjelaskan, jika saat panen ayam tiba, dapat dipastikan jika lalat selalu muncul di pemukiman hinggga ke rumah warga karena jarak peternakan dengan rumah warga sanagt dekat.

"Kenapa tidak ada toleransi saat itu ketika melakukan panen, bahwa lalat akan berdampak ke acara kita, " tulisnya dengan sangat kesal.

pengantin merasa sakit hati dengan kejadian tersebut.

Namun, si pengantin juga tidak bisa berbuat apa-apa lantaran ia mengatakan pemilik peternakan merupakan orang terpandang di kampungnya.

(*)