Muria
Ribuan Warga Jepara Meriahkan Kirab Merah Putih, Mas Wiwit: Ikhtiar Antisipasi Konflik Pemilu 2024
Jelang tahun politik, masyarakat dinilai rawan terpecah belah. Hal itu menjadi perhatian salah seorang tokoh pemuda asal Jepara, Witiarso Utomo.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Jelang tahun politik, masyarakat dinilai rawan terpecah belah. Hal itu menjadi perhatian salah seorang tokoh pemuda asal Jepara, Witiarso Utomo.
Ia menggandeng jajaran PCNU Jepara, Kodim 0719/Jepara, Polres Jepara, pelaku seni budaya dan berbagai elemen lainnya agar potensi masalah itu bisa diredam sehingga nilai-nilai toleransi, guyub rukun dan gotong royong antarberbagai elemen masyarakat tetap terjaga.
Salah satu caranya dengan menggelar Kirab Merah Putih yang dilaksanakan Kamis (7/9/2023) di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara.
Saat kirab, bendera merah putih dengan panjang 1000 meter diarak sejauh 4 kilometer.
Bendera itu dibawa sekitar 600 pelajar dan anak muda dari sejumlah kecamatan di Jepara.
Sejumlah tokoh seperti keluarga anggota Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq, Mustasyar KH Ma'mun Abdullah Hadziq, Sekretaris Tanfidziyah Gus Ahmad Sahil, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Husnur Rofiq, Kabag Ops Polres Jepara Kompol Suntono dan lainnya ikut langsung dalam barisan kirab.
Ribuan masyarakat juga tumplek blek ikut berpartisipasi memeriahkan di sepanjang rute kirab dengan garis finish di Desa Bandungharjo.
"Sebentar lagi tahun 2024, ada banyak manuver dan cara yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menggaet suara masyarakat. Tidak jarang, antar pendukung kisruh gegara beda pilihan. Sehingga, melalui kirab merah putih kita ingatkan lagi pentingnya persatuan antarsesama anak bangsa. Kita perkuat lagi gotong royong," papar Witiarso Utomo, Kamis (7/9/23).
Baca juga: Kirab Merah-Putih Harmoni Nusantara: Bentangkan Bendera 1.001 Meter dan 700 Panji, 12 Ribu Peserta
Baca juga: Bendera Merah Putih Sepanjang 300 Meter Dibentangkan Dalam Acara Kirab Merah Putih di Semarang
Baca juga: Kirab Merah Putih di Pekalongan Peringati HUT TNI, Kolonel Infanteri Yuda: Kali Ini Sangat Spesial
Proses antisipasi konflik Pemilu 2024, tidak hanya kirab, Mas Wiwit, sapaan akrabnya juga menghadirkan dua maestro. Mereka adalah Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan dan Habib Umar Al Muthohar Semarang.
Menurutnya, alunan serta tausyiah dari dua keturunan nabi itu, kata dia, bakal menembus relung jiwa masyarakat. Diharapkan pencerahan dari dua tokoh yang memang dikenal cinta NKRI itu, semangat hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air sebagian dari iman kian berkobar.
"Khususnya Ndoro Habib Luthfi, terlampau lama masyarakat tidak berjumpa kepada beliau di Jepara. Hal ini, tentu membuat adem ati dan memperkuat iman. Selain itu, dengan kehadiran beliau, turut meneguhkan spirit cinta terhadap tanah air," ujarnya.
Selain meneguhkan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kirab merah putih juga peringati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-78. Meski Agustus telah lewat, menurutnya, tidak akan mengurangi esensinya.
Sementara itu, untuk memeriahkan Kirab Merah Putih, Mas Wiwit yang juga Direktur PT Dua Putra Utama Makmur Tbk ini juga menghadirkan TV LED, mixer, setrika, blender, kipas angin, smartphone, sepeda gunung dan lainnya sebagai doorprize.
Bahkan, untuk mengikutinya, pihaknya tidak memungut biaya sepeser pun dari peserta, alias gratis. Sehingga, bagi masyarakat Jepara yang kurang mampu, tetap dapat berpartisipasi.
"Jadi bebas saja. Tidak perlu memikirkan biaya, karena gratis. Toh acara ini dimaksudkan memeriahkan hari kemerdekaan," pungkasnya.
Sementara itu, Rois Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq mengapresiasi Kirab Merah Putih yang diinisiasi Mas Wiwit. Menurutnya, upaya ini selaras dengan semangat yang didengungkan Nahdlatul Ulama yang menekankan pentingnya cinta NKRI sebagai wujud aktualisasi iman.
"Kita mendukung kegiatan seperti ini. Apalagi malam harinya pengajian, jadi ada ikhtiar lahir dan batin untuk menjaga NKRI," tandas Kiai Khayatun.
"Pelan-pelan Kami Bereskan" Menteri PU Bicara Cara Mengatasi Banjir Demak dan Kudus |
![]() |
---|
Menaruh Harap dari Para Leluhur, Potret Warga Rahtawu Kudus yang Hidup di Lereng Gunung Muria |
![]() |
---|
Ngembal Kulon Kudus Masuk Nominasi 15 Besar Pengembangan Digitalisasi Desa Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Bupati Kudus Herda Helmijaya: Korupsi Hanya Menunda Penderitaan |
![]() |
---|
0,04 Persen Dari Kota Kretek Penyumbang Kesuksesan Jateng Tangani Stunting 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.