Tampang Dua Orang Viral Keliling Pakai Senjata Tajam di Purbalingga, Ternyata Masih Remaja

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Beredar di media sosial video rekaman CCTV merekam dua orang bersepeda motor diduga gengster membawa senjata tajam. 

Kejadian terjadi di salah satu toko di wilayah Kecamatan Karangmoncol.

Video tersebut ramai diperbincangkan warganet di Kabupaten Purbalingga, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: IT Telkom Purwokerto Dampingi Pengrajin Batu Bata dalam Peningkatan Kualitas Produksi

Baca juga: PJ Gubernur Jateng Kumpulkan Bupati dan Walikota, Nana: Kerjasama Penting Dalam Kelancaran Pemilu

Baca juga: DPRD Kabupaten Kudus Sambut 20 Perwira Siswa Dikreg LXIII Seskoad, Diharapkan Menyumbang Ide Kreatif

Kapolres Purbalingga, AKBP Hendra Irawan mengatakan hasil penyelidikan video tersebut terekam dari CCTV Toko Terlaris di Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten PurbaIingga.

"Peristiwa tersebut terekam CCTV toko terjadi pada Selasa tanggal 5 September 2023 pukul 21.44 WIB," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (7/9/2023)

Adanya video yang beredar tersebut, kemudian Polsek Karangmoncol melakukan penyelidikan lebih lanjut bekerja sama dengan Satreskrim dan Satintelkam Polres Purbalingga. 

Hasilnya identitas dua orang yang terekam CCTV yang diduga membawa senjata tajam berhasil diketahui.

Mereka adalah G (16) dan F (15) yang statusnya masih sebagai pelajar. 

Keduanya warga Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga.

"Keduanya merupakan pelajar dari salah satu sekolah tingkat SMK di Kabupaten Purbalingga.

Keduanya warga Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten PurbaIingga," katanya.

Setelah video tersebut beredar luas, dua orang yang ada dalam rekaman CCTV tersebut merasa takut dan gelisah. 

Belum sampai dijemput petugas, atas kesadaran sendiri dua pelajar tersebut didampingi kedua orang tuanya dan Babinsa Koramil datang ke Polsek Karangmoncol. 

"Mereka mengakui, bahwa dua orang yang ada di dalam rekaman CCTV tersebut adalah dirinya. 

Namun demikian benda yang diduga merupakan senjata tajam, ternyata setelah dicek adalah celurit mainan yang terbuat dari pipa PVC," ungkapnya. 

Imam menambahkan kedua pelajar tersebut kemudian diberikan tindakan pembinaan. 

Keduanya juga langsung meminta maaf kepada orang tuanya serta berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. 

"Kami mengimbau kepada masyarakat mengawasi aktivitas anak-anaknya. 

Jangan sampai anak terjerumus melakukan tindakan negatif yang dapat meresahkan masyarakat," jelasnya. (jti)