Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Tanggapan Nana Sudjana Soal Guyonan Ganjar Pranowo Tentang Noni-Noni Penunggu Wisma Perdamaian

Guyonan Ganjar Pranowo dan Nana Sudjana saat serah terima jabatan ditanggapi dengan senyum oleh Nana yang kini didapuk menjadi PJ Gubernur Jateng.

|
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
budi susanto
Nana Sudjana PJ Gubernur Jateng, saat ditemui Tribunjateng.com di Komplek Pemprov Jateng, Kamis (7/9/2023). 

 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Guyonan Ganjar Pranowo dan Nana Sudjana saat serah terima jabatan ditanggapi dengan senyum oleh Nana yang kini didapuk menjadi PJ Gubernur Jateng.

Di mana Ganjar sempat melontarkan guyonan, bahwasanya di Wisma Perdamaian ada penunggunya.

Bahkan saat serah terima jabatan, Ganjar mengatakan penunggu di Wisma Perdamian berupa nonik-nonik Belanda.

Adapun Wisma Perdamaian kini ditempati oleh PJ Gubernur Jateng sebelum pindah ke rumah dinas Puri Gedeh.

Saat ditemui awak media usai memimpin rapat koordinasi dengan seluruh bupati dan walikota di Komplek Pemprov Jateng, ia mengatakan tidak ada apa-apa di Wisma Perdamaian.

“Aman-aman saja, tidak ada apa-apa di sana,” ucapnya sembari tersenyum lebar, sembari turun ke lantai bawah Gedung Grandika di Komplek Pemprov Jateng, Kamis (7/9/2023).

Sembari melangkah dan tertawa Nana mengatakan ia sangat betah di Wisma Perdamian.

“Saya kerasan di sana, aman-aman saja,” katanya sembari menuju ke mobil dinasnya.

PJ Gubernur Jateng sendiri akan tinggal di Wisma Perdamaian beberapa waktu, sembari menunggu Puri Gedeh disiapkan untuk ia tinggali.

Adapun Wisma Perdamianan terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 209.

Bangunan tersebut memiliki luas 6,5 ribu meter persegi dan menempati lahan 15 ribu meter persegi.

Dari catatan sejarah yang ditulis oleh pendirinya yaitu Nicholas Harting, bangunan tersebut sudah ada sejak era kolonial dan dikenal dengan nama De Vredestein yang artinya istana perdamaian.

Wisma Perdamaia merupakan bangunan bersejarah, karena pernah digunakan sebagai rumah dinas petinggi VOC pada pertengahan abad-19.

Gedung tersebut pertama kali digunakan sebelum 1755 menjelang pertemuan besar yaitu perjanjian Giyanti.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved