Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kyai Cabuli Santriwati di Semarang

Tangis Yanti Kena Tipu Muslihat Kyai Cabul Semarang saat Rumahnya Digali untuk Bunker

Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah Al Kahfi Kota Semarang, Muh Anwar (46) alias Bayu Aji Anwari memang sosok yang cukup problematik.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy

"Dari dulu nagih bilange nanti beres janjinya gitu aja. Telpon tidak pernah diangkat, sejak kabur setahun lalu. Nanti ada rencana laporan ke polisi," paparnya.

Ketua RT 3 RW 4 Lempongsari, Adi Alamsyah (42) mengatakan, Anwari alias Bayu datang ke wilayahnya sejak  tahun 2004 dengan membeli tanah milik warga sekitar.

Di atas tanah tersebut dibangun rumah dengan ukuran kecil lama kelamaan berkembang seperti yang sekarang bangunan permanen dua lantai.

"Persoalan tanah bungker, sudah ada kesepakatan kedua belah pihak. Katanya perluasan wilayah agar bisa bermukim untuk santrinya. Sudah ada kesepakatan antara Muh Anwar dengan warga  yang ada di atasnya," ujarnya.

Bohong

 Terungkap kebohongan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi Semarang, Bayu Aji Anwari yang dikenal juga sebagai Muh Anwari.

Sejumlah foto Muh Anwari bersama tokoh agama ternyata hanya rekayasa.

Foto itu direkayasa supaya mendapatkan kepercayaan dari pengikutnya dan lebih mudah melakukan penipuan dan pencabulan terhadap korbannya.

 

Seperti diketahui, Bayu Aji atau yang biasa dipanggil Moh Anwari itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena kasus pelecehan seksual kepada santri perempuan. 

Dinding rumah di Semarang Timur yang dijadikan kantor tersangka dipenuhi dengan foto-foto sejumlah ulama. Rumah tersebut saat ini dijadikan tempat tinggal orangtua tersangka. 

Moh Anwari mengakui bahwa sejumlah foto yang terpasang di dinding rumah Semarang Timur dengan ulama merupakan foto editan.

"Foto sama kyai itu foto bener, kemudian saya edit saya dan beliaunya saja," jelasnya di Mapolrestabes Semarang, Jumat (8/9/2023). 

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan menambahkan, tersangka sebelumnya memang sering mengikuti pengajian yang ada pemuka agamanya. 

"Di situ dia mengisi membaca puisi," paparnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved