Berita Ekonomi
Waspada Marak Beredar Uang Mutilasi, BI Purwokerto Jelaskan Ciri-Cirinya
Waspada peredaran uang mutilasi. Kenali ciri-cirinya agar tak sampai tertipu.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Waspada peredaran uang mutilasi.
Kenali ciri-cirinya agar tak sampai tertipu.
Karena memang ada-ada saja modus penipuan yang dilakukan orang tak bertanggung jawab.
Baca juga: Nasib 2 Satpam Pasar Batang, Curi Rokok Malah Mobil Tertinggal, Ketakutan saat Rekaman CCTV Viral
Baca juga: Pria Ini Bikin Kaget Keluarga, Dikira Sudah Meninggal 10 Tahun Lalu, Tiba-Tiba Muncul
Uang mutilasi adalah uang asli yang disambung dengan uang kertas palsu.
Adapun ciri-ciri uang mutilasi yaitu ada sambungan, memiliki nomor seri berbeda di satu lembar uang, uang asli dan uang palsu memiliki tekstur berbeda.
Penipu bisa mengubah nilai uang Rp 100 ribu menjadi 2 lembar uang mutilasi Rp 200 Ribu.
Uang mutilasi memiliki ciri-ciri ada lem-leman di sambungannya.
Biasanya antara uang asli dengan uang sambungannya memiliki nomor seri berbeda.
Uang mutilasi merupakan salah satu modus pemalsuan uang agar penerima lengah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Roni Hartawan mengatakan uang mutilasi masuk dalam kategori merusak uang.
Hal itu diatur UU Mata Uang Pasal 25 Ayat 1, seperti merubah fisik uang seperti merobek, membakar.
"Tidak legal sebagai alat transaksi, segera lapor BI, masyarakat supaya memperhatikan ciri ciri uang rupiah," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (7/9/2023).
Pihaknya mengatakan masyarakat bisa menukar uang yang sudah rusak.
Uang rusak bisa diganti, misalkan uang yang diganti masih utuh itu 2/3.
Pihaknya mengatakan untuk tetap memperhatikan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
"Mau mutilasi atau palsu pasti akan kelihatan, nomer seri biasanya berbeda," jelasnya.
Oleh karena itu pentingnya sosialisasi Cinta, Bangga, Paham rupiah.
Apabila cinta bangga paham rupaih kemungkinan rusak sedikit.
"Cinta tidak hanya mengenali tapi juga menjaga rupiah itu.
Saling kait mengkait dengan keadaan tersebut," jelasnya. (jti)
Semarang Deflasi di Bulan Agustus, Beras Masih Alami Inflasi |
![]() |
---|
Pasca Panen Raya, Inflasi Jateng Masih Terjaga |
![]() |
---|
Tak Hanya Ramah Lingkungan, Penggunaan Biofuel Gerakkan Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Bahan Bakar Baru Digencarkan, Akademisi Ungkap Keunggulan Teknis Biofuel |
![]() |
---|
Pelaku UMKM Di Semarang Didorong Investasi di Pasar Modal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.