Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pelaku Pembunuhan Adik Bupati Muratara Mengaku Emosi Saudaranya Dipukuli

Muhammad Abadi, adik kandung Bupati Muratara Devi Suhartono, tewas dibunuh. Dua pelaku pembunuhan ialah kakak beradik.

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Kakak beradik pembunuh adik Bupati Muratara berhasil diamankan Jatanras Polda Sumsel, Rabu (6/9/2023) malam 

TRIBUNJATENG.COM, PALEMBANG - Muhammad Abadi, adik kandung Bupati Muratara Devi Suhartono, tewas dibunuh.

Dua orang yang menjadi pelaku pembunuhan masih menjalani pemeriksaan di ruang Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatra Selatan.

Dua pelaku tersebut ialah kakak beradik Ariyansyah (35) dan Arwan (30).

Baca juga: Rumah Terduga Pembunuh Adik Bupati Muratara Habis Dibakar Massa, Identitasnya Ternyata Kakak Beradik

Aduan adik

Ariyanysah mengaku, peristiwa itu bermula ketika dia sedang berada di rumah.

Tiba-tiba adik Ariyansyah yang bernama Arwan pulang.

Arwan mengaku telah dipukuli dan dijambak oleh kelompok korban, Muhammad Abadi.

“Saya langsung emosi dan mengajak adik saya ke sana lagi.

Maksudnya ingin menanyakan alasan adik saya dikeroyok kenapa,” kata Anwar di Polda Sumsel, Jumat (8/9/2023).

Datangi korban

Dengan menggunakan mobil, keduanya datang ke lokasi dengan membawa parang.

Saat tiba di lokasi, Ariansyah turun lebih dulu dan bertemu dengan korban Deki.

“Saya turun dari mobil sedangkan Arwan saya suruh untuk menunggu di dalam mobil.

Saat itu saya memanggil Deki (korban).

Tapi Deki saat itu keluar sambil bawa kursi mengejar saya lalu saya pun mundur lari ke mobil langsung ambil parang,” ujarnya.

Parang yang dibawa oleh Ariansyah itu langsung digunakan untuk menyerang Deki hingga korban mengalami luka parah di lengan.

Kurang puas, dua saudara ini kemudian menemui Abadi dan menyerang korban hingga tewas dengan kondisi mengenaskan.

“Kami kabur setelah itu,” ujarnya.

Tersinggung

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol M. Anwar Reksowidjojo menjelaskan mengenai adanya pertemuan tertutup di rumah warga yang membahas bisnis yang ada di Desa Belani.

Namun, tersangka Arwan saat kejadian tiba-tiba masuk sehingga diusir oleh korban Abadi.

Anwar tidak menjelaskan secara detail bisnis apa yang saat itu sedang dibahas oleh korban sehingga menggelar pertemuan tertutup.

“Kita tidak terlalu jauh mengarah ke sana, karena yang paling utama dalam konstruksi kasus pembunuhan adalah motifnya.

Hasil pemeriksaan tersangka ini tersinggung karena diusir,” jelasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuh Adik Bupati Muratara Mengaku Naik Pitam Usai Saudaranya Dipukuli dan Dijambak"

Baca juga: Inilah Wajah Pembunuh Adik Bupati Muratara, Bermula Dari Tersinggung Disuruh Keluar Dari Acara

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved