Harga Beras di Ungaran Terus Naik, Pedagang: Rp 13 Ribu per Kg

“Saya kurangi karena sekarang tidak ada uangnya (untuk membeli),” jelas Hariyani.

Hariyani berharap, pemerintah bisa menekan harga beras agar inflasi tidak terus terjadi.

Pada pekan sebelumnya, Hariyani mengaku mendapatkan kiriman beras subsidi dari Bulog Jateng.

Dia merupakan satu di antara pemilik kios yang mendapatkan jatah sebanyak 20 bungkus beras masing-masing seberat lima kilogram.

Meskipun demikian, beras tersebut langsung ludes terjual dalam beberapa hari.

“Saya beli Rp 42.500 per kemasan untuk saya jual lagi Rp 48.500, tapi itu pun saya campurkan dengan beras lain yang kualitasnya lebih bagus karena yang kiriman ini kualitasnya kurang,” kata dia.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Heru Subroto menerangkan, kiriman beras tersebut merupakan program Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk stabilisasi pasokan harga pangan.

“Di Pasar Bandarjo 20 pedagang, dan Pasar Babadan enam pedagang. Masing-masing sama dapatnya 20 plastik dengan harga yang sama,” ungkap Heru ketika dihubungi Tribunjateng.com.

Heru menambahkan, pihaknya masih berupa mengkaji penyebab kenaikan harga beras tersebut. (*)