Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Relawan Terjebak Api Selama 3 Jam Saat Padamkan Kebakaran Gunung Bromo

Sedikitnya 2.910 personel relawan berjibaku memadamkan api di kawasan Gunung Bromo setiap hari sejak hari pertama kebakaran, Rabu (6/9/2023).

Editor: raka f pujangga
Dok. Paguyuban Jeep Bromo via Tumpang-Poncokusumo
Anggota paguyuban Jeep Bromo via Tumpang-Poncokusumo saat turut melakukan pemadaman karhutla di TNBTS. 

TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Sedikitnya 2.910 personel relawan berjibaku memadamkan api di kawasan Gunung Bromo setiap hari sejak hari pertama kebakaran, Rabu (6/9/2023).

Ulah wedding organizer (WO) yang menggunakan flare untuk prewedding di saat cuaca panas membuat ribuan relawan harus berjuang.

Merreka gotong royong berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Bromo Meluas ke Malang dan Pasuruan

Personel itu berasal dari berbagai elemen, mulai dari petugas BPBD kabupaten setempat, TNI, Polri, warga setempat, dan sukarelawan dari paguyuban Jeep Bromo.

Ketua Paguyuban Jeep via Tumpang-Poncokusumo, Wildan Hangga menceritakan suka dukanya bersama sekitar 500 anggotanya saat memadamkan kebakaran.

Wildan mengaku hanya berbekal fasilitas dan peralatan seadanya.

"Kami hanya berbekal ranting pohon dan jaring-jaring besi yang kami buat sendiri," ungkapnya saat ditemui di Bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Selasa (12/9/2023).

Bahkan, dalam melakukan proses pemadaman di medan perbukitan yang curam, para relawan itu nekat menerjang semak-semak dengan atribut ala kadarnya, tanpa sepatu gunung serta helm penutup kepala.

Termasuk konsumsi, mereka membeli sendiri dengan cara iuran sesama anggota paguyuban.

"Kadang ada pakai sendal jepit dan celana pendek. Karena memang tidak ada fasilitas dari siapa pun. Yang penting harapan kami kebakaran ini segera padam," ujarnya.

Pada Minggu (11/9/2023), Wildan bersama beberapa kawannya sempat terjebak di tengah hutan dan tidak bisa keluar akibat terkepung bara api.

"Terjebak sekitar 3 jam di kawasan bukit Watangan, karena bara api mengepung kami," tuturnya.

Mereka harus berjibaku memadamkan api secara manual hingga api padam, agar bisa keluar dari dalam hutan. Beberapa rekannya sempat terpisah di tengah lebatnya hutan.

"Beruntung semua anggota kami bisa keluar dengan selamat," terangnya.

Bagi paguyuban Jeep, kebakaran di kawasan Gunung Bromo yang berimbas pada penutupan jalur wisata berdampak signifikan. Mereka tidak lagi bisa bekerja untuk mengantarkan wisatawan ke area Gunung Bromo.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved