Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mekeng Minta Airlangga Realistis Dukung Ridwan Kamil Maju Cawapres

Mekeng meminta Ketua Umum Airlangga Hartarto mencabut dukungan terhadap pencapresan Prabowo Subianto di pilpres 2024

Editor: Vito
Dok. Partai Golkar
Ridwan Kamil 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng meminta Ketua Umum Airlangga Hartarto mencabut dukungan terhadap pencapresan Prabowo Subianto di pilpres 2024, khususnya jika nantinya eks Danjen Kopassus itu tidak memberikan kursi cawapres kepada partai berlambang pohon beringin itu.

Menurut dia, Airlangga diminta harus rasional di ajang pilpres kali ini. Ia mengusulkan agar Golkar lebih baik mendukung kadernya Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

"Airlangga harus rasional kalau nggak diambil sama Prabowo (sebagai cawapres-Red). Lebih baik dukung RK (Ridwan Kamil) sama Ganjar, agar Golkar tetap dapat porsi di pemerintahan yang akan datang," katanya, kepada wartawan, Kamis (14/9).

Mekeng menuturkan, Golkar sudah sering menjadi pendukung Prabowo sejak pilpres 2014. Namun, partai berlambang pohon beringin itu tidak pernah memperoleh kemenangan.

Sehingga, ia meminta Airlangga untuk realistis jika nantinya Prabowo memutuskan tidak menunjuk cawapres dari kader Golkar.

"Makanya saya tadi bilang, kalau Airlangga tidak didukung jadi cawapres, ya ngapain juga kami di situ. Pasti di internal Golkar di bawah pun akan lihat kader Golkar lain yang punya potensi, itu mah rasional saja," ucapnya.

"Kalau ada kader potensial yang bisa didukung, ya mendingan dukung kader potensial jadi cawapres dong, jadi enggak kosong-kosong. Golkar ini kan mesin besar, harus realistis," sambungnya.

Mekeng mengingatkan bahwa partai Golkar bukanlah milik Airlangga. Karena itu, Pilpres kali ini partainya tidak boleh hanya menjadi penonton, dan mendorong kadernya maju di pilpres 2024.

"Jadi Airlangga pun harus realistis kalau dia enggak diterima oleh Gerindra, oleh koalisinya, ya harus berpikir realistis untuk partai, bukan untuk dia pribadi," tandasnya.

Seperti diketahui, nama Ridwan Kamil belakangan terus menguat dibicarakan untuk menjadi bakal cawapres untuk Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo.

Bagi Mekeng, fakta itu seharusnya disambut baik oleh Golkar. "Ridwan Kamil sebagai kader Golkar yang dilirik juga harusnya Golkar senang dong, artinya tidak kosong, dan tidak memaksakan diri," tukasnya.

Meski demikian, dia menambahkan, hingga kini Golkar masih mengacu hasil Munas, yang mendorong Airlangga menjadi cawapres. Namun, keputusan itu masih bisa berubah tergantung dari Airlangga.

"Ya itu tetap didorong (hasil munas-Red), tapi itu semua putusan akhirnya pada si capres itu. Capres itu tidak mengalir kan, tentunya Golkar harus berpikir, kenapa ya harus Airlangga?" jelasnya.

Mekeng pun meminta Airlangga mencontoh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang tidak memaksakan putrinya Puan Maharani maju di pilpres 2024. Mereka justru mendorong kadernya Ganjar Pranowo menjadi capres.

"Kita lihatlah seperti di PDIP, Bu Mega, Puan kan tidak memaksakan diri, kalau dipaksakan juga bisa, bisa Bu Mega pasangkan harus Puan capres, kan bisa, tapi kalau kita lihat sebagai realitas politik, ya sama juga saya harap Golkar juga demikian, harus realitas," tandasnya.

"Jadi kalau misalnya memang mengambil Airlangga, tentunya Golkar harus realistis, masih ada kader yang bisa direpresentasikan ini. Semua harus pakai rasional, ga pakai hati, ga baper," sambungnya. (Tribunnews/Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved