Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Remaja Semarang Tewas Dihajar Teman-temannya, Digunduli hingga Disulut Sedotan, Terungkap Pemicunya

Kronologi kematian remaja berinisial MAA (17). Ternyata para pelaku yang menganiaya hingga ia tewas adalah temannya sendiri

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Iwan Arifianto
Satreskrim Polrestabes Semarang menangkap enam pemuda hajar anak di bawah umur hingga berujung meninggal dunia. Keenam pemuda tersebut dihadirkan dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Jumat (15/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -  Kronologi kematian remaja berinisial MAA (17).

Ternyata para pelaku yang menganiaya hingga ia tewas adalah temannya sendiri.

Kejadian tersebut dipicu dugaan pencurian.

MAA dijemput dan disiksa oleh enam orang.

Baca juga: Mengenal Tradisi Tradisi Minta Hujan Warga Colo Kudus, Gelar Guyang Cekathak di Sendang Rejoso

Baca juga: Pendaftaran CPNS Dibuka Besok, Pemerintah Sediakan 572.496 Lowongan

MAA sebelumnya ditemukan meninggal dunia dengan tubuh  lebam saat numpang tidur di rumah temannya bernama Bagus Putra Pratama (19), Kamis (14/9/2023) sekira pukul 12.00 WIB. 

Rumah tersebut berlokasi di Perumahan Emerald Indah, Meteseh, Tembalang, Kota Semarang

Belakangan diketahui ternyata Bagus Putra Pratama adalah dalang penyebab kematian korban.

Sebab, ia menghajar korban bersama kelima temannya di sebuah warnet di Jalan Klipang  Raya, Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang.

Bagus sempat berdalih ke polisi bahwa menjumpai korban di Pucang Gading dalam kondisi babak belur. 

Padahal ia sendiri yang menghajarnya akibat persoalan uang. 

"Uang saya Rp 600 ribu hilang dari dompet, saya curiga korban yang curi maka saya tanya ke korban uang bisa balik ngak? uang habis untuk apa?

jawabannya uang habis untuk jajan habis itu jawabnya terbelit-belit," kata tersangka Bagus di kantor Polrestabes Semarang, Jumat (15/9/2023).

Kelima tersangka lainnya meliputi Agung Rahmanto (26), Mika Faqih Aryaputra (19), Plateau Malik Kusuma (21), Haidar Saputra (21), dan Muhammad Haris Widitanto (20).

Mereka memiliki peran masing-masing mulai dari memukuli korban di kepala, punggung, menyulutkan sedotan panas di tubuh korban.

"Sehabis saya kehilangan uang , korban sempat hilang seminggu, setelah tahu dia di rumahnya saya jemput lalu bawa ke warnet tempat biasa saya nongkrong," sambung Bagus.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved