Berita Semarang
Remaja Semarang Tewas Dihajar Teman-temannya, Digunduli hingga Disulut Sedotan, Terungkap Pemicunya
Kronologi kematian remaja berinisial MAA (17). Ternyata para pelaku yang menganiaya hingga ia tewas adalah temannya sendiri
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kronologi kematian remaja berinisial MAA (17).
Ternyata para pelaku yang menganiaya hingga ia tewas adalah temannya sendiri.
Kejadian tersebut dipicu dugaan pencurian.
MAA dijemput dan disiksa oleh enam orang.
Baca juga: Mengenal Tradisi Tradisi Minta Hujan Warga Colo Kudus, Gelar Guyang Cekathak di Sendang Rejoso
Baca juga: Pendaftaran CPNS Dibuka Besok, Pemerintah Sediakan 572.496 Lowongan
MAA sebelumnya ditemukan meninggal dunia dengan tubuh lebam saat numpang tidur di rumah temannya bernama Bagus Putra Pratama (19), Kamis (14/9/2023) sekira pukul 12.00 WIB.
Rumah tersebut berlokasi di Perumahan Emerald Indah, Meteseh, Tembalang, Kota Semarang.
Belakangan diketahui ternyata Bagus Putra Pratama adalah dalang penyebab kematian korban.
Sebab, ia menghajar korban bersama kelima temannya di sebuah warnet di Jalan Klipang Raya, Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang.
Bagus sempat berdalih ke polisi bahwa menjumpai korban di Pucang Gading dalam kondisi babak belur.
Padahal ia sendiri yang menghajarnya akibat persoalan uang.
"Uang saya Rp 600 ribu hilang dari dompet, saya curiga korban yang curi maka saya tanya ke korban uang bisa balik ngak? uang habis untuk apa?
jawabannya uang habis untuk jajan habis itu jawabnya terbelit-belit," kata tersangka Bagus di kantor Polrestabes Semarang, Jumat (15/9/2023).
Kelima tersangka lainnya meliputi Agung Rahmanto (26), Mika Faqih Aryaputra (19), Plateau Malik Kusuma (21), Haidar Saputra (21), dan Muhammad Haris Widitanto (20).
Mereka memiliki peran masing-masing mulai dari memukuli korban di kepala, punggung, menyulutkan sedotan panas di tubuh korban.
"Sehabis saya kehilangan uang , korban sempat hilang seminggu, setelah tahu dia di rumahnya saya jemput lalu bawa ke warnet tempat biasa saya nongkrong," sambung Bagus.
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.