Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Remaja Semarang Tewas Dihajar Teman-temannya, Digunduli hingga Disulut Sedotan, Terungkap Pemicunya

Kronologi kematian remaja berinisial MAA (17). Ternyata para pelaku yang menganiaya hingga ia tewas adalah temannya sendiri

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Iwan Arifianto
Satreskrim Polrestabes Semarang menangkap enam pemuda hajar anak di bawah umur hingga berujung meninggal dunia. Keenam pemuda tersebut dihadirkan dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Jumat (15/9/2023). 

Setiba di warnet, ia mengintrogasi korban dengan mencukur gundul kepalanya.

Korban selepas gundul diajak ke dalam warnet lalu diinterogasi ulang, Kamis (14/9/2023) sekira pukul 01.00. 

"Jawabannya terbelit-belit maka saya pukul di bagian kepala sebelah kiri sama tangan sebanyak delapan kali," katanya.

Hubungan antara korban dengan tersangka Bagus memang terjalin sudah sejak lama.

Korban bahkan sering tidur di rumah tersangka sehingga ketika uangnya dicuri oleh korban, ia begitu emosi.

"Korban biasa tidur di rumah. Saya sempat kabari adiknya bahwa korban dipukuli orang (bohong)."

"Habis korban meninggal saya syok tapi abis itu jujur ke orangtua korban meninggal karena tak pukuli," ungkapnya.

Tindakan Kekerasan terhadap korban lebih kejam dilakukan oleh tersangka Muhammad Haris Widitanto (20). 

Ia mengaku, sempat menyeret korban ke kamar mandi lalu menginjaknya.

"Saya ketika itu mabuk  jadi ikutan emosi mukul punggung satu kali pipi kanan kiri satu kali. Habis itulah seret ke kamar mandi kemudian piting lehernya."

"Lalu saya tendang injak pundak sebelah kanan dan kepala atas sebanyak tiga kali," imbuhnya.

Tersangka Plateau Malik Kusuma (21) mengatakan, memukul korban dengan tangan kosong ke arah tubuh korban sebanyak 10 kali.

"Saya menyulut sedotan (pakai api) lalu menaruhnya pada bagian tangan dan kaki kiri dan kepala," tuturnya.

Kanit Resmob Polrestabes Semarang, AKP Dionisius Yudi menuturkan, hasil autopsi terhadap korban menunjukan adanya gegar otak akibat pendarahan sehingga korban meninggal dunia.

"Akar masalah kurang lebih masalah uang. Korban dicukur rambutnya lalu dibawa ke dalam warnet lalu dipukul beramai-ramai," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved