Ayo Daftarkan Produkmu di e-Katalog LKPP, Ada Beragam Keuntungannya Loh

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelaku usaha di Jawa Tengah didorong untuk bisa memanfaatkan sistem e-Katalog milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Hal itu melihat besarnya peluang, termasuk bagi pelaku usaha untuk bisa menayangkan dan memasarkan produknya secara lebih luas.

"Jawa Tengah ini merupakan gudangnya UMKM."

"Tentunya mesti bisa menyambut hal ini."

Baca juga: Klinik Khusus Layanan Hematology Onkologi PMI Kota Semarang Diresmikan

Baca juga: Asal Mengepul di Tol Semarang Batang Kilometer 397, Dipicu Terbakarnya Rumput Kering di Rumija

"Berdasarkan data e-Katalog LKPP RI per September 2023, jumlah produk Jawa Tengah yang tayang ada 357.284 produk atau masih sekira 17 persen dari 6,2 juta yang sudah ditayangkan dalam negeri."

"Ini menunjukkan masih banyak peluang besar untuk berpartisipasi mengambil manfaat dari e-Katalog," kata Ketua Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto saat Sosialisasi on Boarding Katalog Elektronik bagi Pelaku Usaha dan Pelantikan Lembaga Advokasi Kadin Kota Semarang, Minggu (17/9/2023).

Kegiatan tersebut diinisiasi Kadin Kota Semarang dan Lembaga Advokasi Kadin Kota Semarang bersama LKPP.

Harry mengatakan, Kadin diharapkan bisa secara cepat mengumpulkan semua pengusaha untuk bersama-sama memanfaatkan peluang tersebut.

"Kami apresiasi kepada Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara yang satset 'cepat menangkap' peluang ini."

"Hadirnya e-Katalog ini sebagai inovasi sistem resmi dari LKPP untuk bisa membuka pintu bagi pengusaha untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengadaan barang dan jasa."

"Selain itu, memberi kesempatan yang setara bagi pengusaha besar dan UMKM."

"Mudah-mudahan bisa membantu terciptanya daya saing yang sehat," ujarnya.

Baca juga: PMI Kabupaten Semarang Sebar 50 Mobil Tangki Air Bersih Ke Desa-desa Kekeringan

Baca juga: Betonisasi Jalan Palir - Kaliancar Kota Semarang Digelontor Rp 14 Miliar, Rampung Awal Desember

Kepala LKPP RI, Hendrar Prihadi menyebutkan, total belanja pengadaan baik dari APBN maupun APBD seluruh Indonesia dalam 5 tahun terakhir selalu mencapai di atas Rp 1.000 triliun per tahun.

Menurut dia, ini harus dikelola baik agar mampu mengungkit pertumbuhan ekonomi.

"Ini adalah kesempatan."