Guru Berkarya
Implementasi Media Diorama Dalam Pembelajaran IPA
Belajar IPA merupakan proses aktif yang dilakukan oleh siswa. Keaktifan belajar IPA terdapat pada keaktifan fisik dan keaktifan berpikir siswa.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IMPLEMENTASI MEDIA DIORAMA DALAM PEMBELAJARAN IPA
Firda Falasifah, S.Pd.
Guru Kelas SDN Bermi 03 Pati
TRIBUNJATENG.COM - Dalam pendidikan, guru memegang peran yang sangat penting. Guru harus membuat pendidikan menarik, mengasyikkan, kreatif, dan memotivasi. Mereka juga harus memberi siswa ruang yang cukup untuk berkreasi dan mandiri sesuai dengan bakat, keahlian, dan kemampuan mereka. Pendidikan juga merupakan proses interaksi dan komunikasi antara siswa dan guru.
Tentunya setiap guru harus memiliki keterampilan untuk memfasilitasi proses pembelajaran di atas. Keterampilan ini mencakup bagaimana guru dapat memberikan kesempatan dan sumber belajar yang tepat agar siswa mampu memahami materi yang disampaikan, termasuk pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Pembelajaran IPA bisa dijadikan sarana untuk siswa dalam mengeksplorasi dan memahami kondisi lingkungan. Cakupan pembelajaran IPA di sekolah dasar bukan hanya berupa fakta tetapi juga cara mendapatkan fakta-fakta tersebut dengan menggunakan pengetahuan dasar IPA.
Belajar IPA merupakan proses aktif yang dilakukan oleh siswa. Keaktifan belajar IPA terdapat pada keaktifan fisik dan keaktifan berpikir siswa.
Sehubungan dengan pentingnya pembelajaran IPA, maka guru diharapkan untuk berupaya melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelola. Guru hendaknya memberikan pembelajaran yang menarik minat siswa baik dengan menggunakan model, metode, maupun media pembelajaran yang serasi dengan karakter siswa. Namun hingga saat ini faktanya masih banyak kita temukan pembelajaran yang berfokus pada gurunya saja. Alih-alih menggunakan media yang menarik, kebanyakan siswa belajar IPA hanya dengan membaca materi yang ada di buku.
Salah satu solusi agar pembelajaran IPA lebih menarik yaitu menggunakan media diorama. Media diorama dipilih karena merupakan media alternatif dan kreatif yang digunakan dalam pembelajaran IPA, misalkan pada materi daur air, ekosistem, metamorfosis hewan, dan masih banyak lagi.
Sehingga siswa lebih mudah memahami materi dan lebih tertarik dalam pembelajaran IPA.
Sudjana (2013: 170) menyatakan bahwa diorama adalah gambaran yang berbentuk tiga dimensi dalam ukuran kecil yang menunjukkan gambaran fenomena sederhana. Diorama berisi kerangka atau bahan yang diletakkan di atas area dengan background sebuah potret atau gambar sesuai dengan penyampaian. Media diorama ini didukung dengan bahan-bahan yang bervariasi, karena ada bahan-bahan berbentuk tiga dimensi dalam ukuran mini.
Kelebihan dari media diorama ini menurut Subana (2009: 330) yaitu memakai bahan sederhana dan mudah didapat, bisa dipakai berulang-ulang, menggambarkan keadaan sesungguhnya, dan memperlihatkan sesuatu yang sebenarnya sulit untuk dilihat. Siswa dapat mengamati secara langsung diorama yang telah dibuat guru. Hasil pengamatan siswa menekankan siswa untuk berpikir secara kritis mengenai materi yang disampaikan oleh guru.
Dengan adanya media yang tepat dan menarik, maka akan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan lebih memudahkan siswa memahami materi sehingga tujuan pembelajaran pada kompetensi dasar akan tercapai dan siswa memperoleh hasil belajar dengan maksimal. (*)
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.