Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Apa Itu Virus Nipah yang Pertama Kali Muncul di Malaysia? Berikut Gejala dan Pencegahannya

Apa itu virus Nipah? Belakangan ini, Virus Nipah telah menjadi perhatian dunia dan menimbulkan kekhawatiran yang meluas. Hal ini terutama disebabkan o

Editor: m nur huda
KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA via AFP/ KKO
Apa itu virus Nipah? Belakangan ini, Virus Nipah telah menjadi perhatian dunia dan menimbulkan kekhawatiran yang meluas. Hal ini terutama disebabkan oleh kematian 2 warga negara bagian Kerala, India, akibat virus ini. 

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu virus Nipah? Belakangan ini, Virus Nipah telah menjadi perhatian dunia dan menimbulkan kekhawatiran yang meluas. Hal ini terutama disebabkan oleh kematian 2 warga negara bagian Kerala, India, akibat virus ini.

Menurut World Health Organization (WHO), Virus Nipah (NiV) adalah virus zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia. Selain itu, virus ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau bahkan dari manusia ke manusia.

Pada individu yang terinfeksi, Virus Nipah dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, mulai dari infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut yang serius.

Tak hanya itu, virus ini juga dapat menimbulkan penyakit parah pada hewan, terutama pada babi. Hal ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para peternak.

Situasi ini memerlukan perhatian serius dan tindakan pencegahan yang kuat untuk mengendalikan penyebaran Virus Nipah dan melindungi kesehatan manusia serta keberlanjutan peternakan.

Awal Mula Persebaran Virus Nipah di Dunia

Virus Nipah bukanlah merupakan penyakit baru.

Mengutip dari laman resmi Kemkes, Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998-1999.

Berdasarkan laporan, wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia.

Wabah tersebut, berdampak hingga Singapura.

Sebagian besar penularan pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh mereka terkontaminasi.

Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan cairan babi yang tidak terlindungi, atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.

Pada tahun 2001, wabah tersebut menyebar ke Bangladesh dan India.

Penularan diperkirakan karena konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar buah yang terinfeksi kemungkinan besar merupakan sumber infeksi.

Sejak tahun 1998, telah dilaporkan sebanyak 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara (Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved