Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Gedung Pencakar Langit di Sudan Terbakar Gara-gara Perang Saudara, Arsiteknya Sakit Hati

Perang saudara di Sudan yang masih terus membara antara tentara dan paramiliter membuat gedung pencakar langit terbakar.

Editor: m nur huda
afp
Pertempuran tentara nasional Sudan dan paramiliter Sudan RSF (Rapid Support Force) di Khartoum telah membuat gedung pencakar langit Greater Nile Petroleum Oil Company Tower terbakar, Minggu (17/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KHARTOUM - Perang saudara di Sudan yang masih terus membara antara tentara dan paramiliter membuat gedung pencakar langit terbakar.

Pertempuran tentara nasional Sudan dan paramiliter Sudan RSF (Rapid Support Force) di Khartoum telah membuat gedung pencakar langit Greater Nile Petroleum Oil Company Tower terbakar, Minggu (17/9/2023).

Terbakarnya Greater Nile Petroleum Oil Company Tower itu pun viral di media sosial.

Arsitek gedung itu, Tagreed Abdin pun merasa sakit hati melihat gedung rancangannya terbakar.

“Ini jelas sangat menyakitkan,” kata Abdin dalam postingannya di media sosial X, dikutip dari BBC.

Serangan udara dan di daratan terus berlanjut di Khartoum dan kota lainnya, sejak dimulai pada April.

PBB mengungkapkan lebih dari satu juta orang harus kabur dari negara tersebut.

Berlokasi di dekat Sungai Nil, gedung pencakar langit 18 lantai itu merupakan salah satu bangunan terkenal di Khartoum.

Abdin mengatakan gedung tersebut mendefinisikan cakrawala kota, dan sangat menyesalkan harus mengalami kehancuran yang tak masuk akal.

Masih belum jelas apa yang menyebabkan struktur bangunan berbentuk kerucut yang memiliki fasad kaca itu terbakar.

Belum ada laporan korban terluka atau tewas atas terbakarnya gedung tersebut.

Kekerasan dan pertempuran terjadi di Sudan dimulai pada 15 April lalu.

Pertempuran tersebut dipicu oleh perebutan kekuasaan antara pemimpin militer Sudan dan paramiliter RSF.

Hal itu terjadi setelah berhari-hari ketegangan ketika anggota RSF dikerahkan kembali ke seluruh negeri dalam sebuah tindakan yang dianggap oleh tentara sebagai ancaman.

Pengawas Perang Sudan yang memberikan analisis mengenai konflik itu, mengatakan RSF telah menyerang wilayah yang dikuasai tentara pada Sabtu (16/9/2023).

Termasuk di antaranya blok kantor di Kementerian Kehakiman. Sejumlah gedung pemerintahan dilaporkan terbakar akibat serangan itu.(*Kompastv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved