MotoGP India 2023 Kacau, Bos F1 Sudah Wanti-wanti Tak Sudi Gelar Formula 1 di Negeri Vrindavan

TRIBUNJATENG.COM - Penyelenggaraan MotoGP India 2023 semakin mencuri perhatian, namun sayangnya, bukan dengan alasan positif.

Sejumlah kendala yang tak terduga mengganggu persiapan acara ini, dan yang terbaru adalah masalah visa yang menyebabkan keterlambatan para pembalap dalam tiba di India.

Keterlambatan visa telah menjadi masalah utama dalam penyelenggaraan MotoGP India.

Hampir tidak ada tim yang bisa berangkat dengan kekuatan penuh menuju India.

Situasi ini menjadi lebih mencolok karena India jarang menjadi tuan rumah acara balap tingkat internasional seperti ini.

Meskipun Sirkuit Buddh telah beroperasi sejak 2011 dan sebelumnya menjadi tuan rumah tiga balapan F1 hingga tahun 2013, birokrasi yang rumit di India telah menjadi hambatan besar.

CEO F1, Stefano Domenicali, bahkan telah memperingatkan bahwa F1 tidak akan kembali ke India karena masalah birokrasi, pajak, dan bea cukai yang sulit.

Selain kendala visa, tim-tim juga mengeluhkan mahalnya biaya akomodasi di India.

Contohnya, biaya sewa bus antar-jemput saja mencapai angka yang mencengangkan, mulai dari 8.000 euro (sekitar 131 juta rupiah) hingga lebih dari 20.000 euro (sekitar 328 juta rupiah).

"Ini menjadi salah satu balapan termahal. Harga hotelnya sangat tinggi," keluh pemilik tim Moto3, Liqui Moly Husqvarna, Peter Oettl dilansir dari Speedweek.com.

Selain masalah logistik, ada kekhawatiran lain yang menghantui penyelenggaraan MotoGP India.

Hal ini terkait dengan wabah virus nipah yang telah muncul di beberapa wilayah India, diawali dengan kasus kematian dua orang di Kerala.

Dengan semua kendala ini, penyelenggara MotoGP India 2023 akan menghadapi ujian besar dalam menjalankan acara ini dengan lancar dan sukses.

Harapan tetap tinggi bahwa masalah-masalah ini dapat segera diatasi demi keberhasilan acara balap yang dinanti-nanti oleh penggemar motor di India.