Selain Kompleks Makam, Bekas Permukiman Juga Muncul di Area Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang Surut

TRIBUNJATENG.COM - Setelah sebelumnya muncul komplek pemakaman lawas di area Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, kini muncul bekas permukiman di area waduk yang surut.

Video munculnya bekas permukiman di waduk Gajah Mungkur yang surut itu viral setelah diunggah akun Tiktok @ares_mun pada Rabu (20/9/2023).

Dalam video itu, terlihat tanah waduk yang pekar-pecah karena air surut dan musim panas.

Tanaman di waduk yang surut itu juga kering.

Baca juga: Pesan Husein Jelang Lengser Sebagai Bupati Banyumas, Titip Soal Pengelolaan Sampah

Kemudian di beberapa bagian ada bekas bangunan rumah yang dibuat dari batu bata.

Kemudian ada bekas tembok rumah yang matig berdiri sebagian.

Selain itu ada juga bekas sumur yang masih utuh dań di dalamnya ada air.

Batu-batu itu pun bisa dijadikan sebagai tempót duduk.

Baca juga: Patung Bung Karno Senilai Rp 500 Juta Belum Jadi tapi Sudah Menggegerkan, Pipi Tembem dan Ga Mirip

Sedangkan di video lain, tampak puluhan makam bekas berbentuk kijing.

Batu kijing itu beredarna putih kecoklatan karena lama terendam air.

Sementara itu, para warga banyak yang mencari ikan di lokasi makam yang muncul.

Video kemunculan bekas permukiman ini mendapat banyak komentar dari para netizen.

@Sang_PlanetKwangya: Mbah ku disuruh pindah ke Sumatera, gara" digusur buat waduk jamn dlu, skrng dah mapan,

@Impossiblee: Dulu rumah org tuaku di waduk ini, sebelum dipindahkan ke sumatera

@Sayae: Kampungnya uti dan akongku, banyak kenangannya beliau disana yang selalu di ceritain ke anak cucunya

 @iyaasayangggg: nenek ku transmigrasi dari Wonogiri ke Jambi, beliau selalu cerita tentang rumahnya dlu yang udh jadi waduk gajah mungkur 

@hmjpmipaust: surut brp meter ini mas udah kek nemu situs sejarah aja.

Dilansir dari sejumlah sumber, bekas permukiman itu merupakan milik Desa Betal, Kecamatan Nguntoronadi.

Dulunya Betal memiliki bangunan seperti pasar, perkantoran hinca Fasilitas umum lainnya.

Desa tersebut masuk dalam proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur sehingga para warga banyak yang pindah.

Kini wilayah itu dikenal dengan nama Betal Lawas dan hanya bisa dilihat saat musim kemarau dan air waduk surut.

Betal Lawas pun masuk dalam wilayah Dusun Tenggar, Desa Gebang, Nguntoronadi.