Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Singgih Januratmoko

Singgih Januratmoko Ajak Sikapi El Nino dengan Gotong Royong dan Lestarikan Lingkungan

Gelombang panas akibat El Nino berpotensi terus berlanjut. Bahkan, mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

ISTIMEWA
Warga Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah mengalami kekeringan. Mereka menerima bantuan air bersih dari Singgih Januratmoko Center (SJC), pada Senin (25/9). 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI -- Gelombang panas akibat El Nino berpotensi terus berlanjut. Bahkan, mengutip Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena El Nino diperkirakan masih akan berlanjut sampai Februari tahun 2024.

“Tentunya ini bakal menghadirkan berbagai bencana, seperti tertahannya polusi di udara, suhu panas pada siang hari bertahan lama, hingga musim kemarau berkepanjangan,” ujar Anggota Komisi VI Singgih Januratmoko.

Ia mengingatkan, El Nino menyebabkan berbagai penyakit susulan di perkotaan karena kualitas udara yang buruk, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), gangguan pada mata, diare, muntaber, hingga influenza. Bahkan, dengan panas yang tinggi mengakibatkan dehidrasi.

Menurut Singgih, efek kemarau berkepanjangan juga memicu kekeringan di berbagai lokasi. Di wilayah dataran tinggi, potensi kekurangan air meningkat, “Di perbukitan yang pasokan airnya mengandalkan air tanah, bencana kekeringan selalu menjadi ancaman. Apalagi saat musim kemarau berkepanjangan,” tutur Singgih.

Ia pun mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian sosial dengan menyalurkan bantuan air bersih, di wilayah yang dilanda kekeringan. Menurutnya, gotong-royong membantu sesama sangat diperlukan saat El Nino melanda.

Singgih juga mengingatkan, pentingnya melestarikan lingkungan dengan menjaga hutan tetap hijau dan menggalakkan penghijauan. Warga jangan membiarkan rumahnya tanpa tanaman. Dengan tanaman warga dapat menjaga kualitas air dan udara,

“Ini menjadi penting ketika musim kemarau datang, tanaman bunga atau pepohonan menjadi sarana memurnikan udara di rumah-rumah warga,” tukasnya.

Untuk meringankan beban warga, Singgih Januratmoko Center (SJC) menyalurkan air bersih di kawasan kering di Klaten, dan Sukoharjo.

Sementara di Wonosamudro, Boyolali, SJC menyalurkan air bersih di Desa Ngelo, Desa Kuniran, dan Desa Garangan, “Kami menyalurkan setidaknya 10.000 liter air bersih untuk membantu warga,” ujar Koordinator Relawan SJC, Nuri Trisfiantoro.

Ia berharap, langkah SJC juga dilakukan oleh lembaga atau organisasi kemasyarakatan lainnya. Dengan demikian, krisis air bersih di beberapa daerah di Indonesia tidak sampai menyengsarakan masyarakat. (*)

Baca juga: Polres Tegal Simulasi Sispamkota Amankan Pilkades Gelombang l

Baca juga: Kepincut Kemampuan Spesial Pratama Arhan, Suami Azizah Salsha Bakal Jadi Pemain Masa Depan Suwon FC

Baca juga: Pasca Kebakaran TPA Jatibarang, Pemkot Semarang Beli Selang dan APD untuk Damkar

Baca juga: Protes Soal Tower Telekomunikasi, Warga Debonglor Kota Tegal Datangi Kantor Diskominfo

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved