Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Wanita Hamil di Bali, Ditinggal Suami Mengakhiri Hidup Karena Tak Punya Biaya Persalinan

Kisah pilu dialami seorang wanita di Bali, di saat ia hamil usia 8 bulan justru ditinggal suaminya untuk selama-lamanya.

Editor: rival al manaf
Tribun Jogja/Istimewa
Ilustrasi Hamil 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu dialami seorang wanita di Bali, di saat ia hamil usia 8 bulan justru ditinggal suaminya untuk selama-lamanya.

Yang membuat pilu adalah suaminya memilih untuk mengakhiri hidup karena merasa tidak akan bisa mencukupi hidup istri dan biaya persalinannya.

Seorang pria nekat mengakhiri hidupnya lantaran frustrasi tak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya yang tengah hamil besar.

Baca juga: Bayi Perempuan Lahir dengan Tangan Hulk, Bobotnya 12 Kg, Sempat Diprediksi Dokter Tak Akan Selamat

Baca juga: Misteri Tewasnya Siswi SD Jatuh dari Lantai 4, Keluarga Sebut Ada Bullying, Polisi dan Guru Kompak

Baca juga: 5 Warung Kelontong Ludes Terbakar Diduga karena Korsleting

Sebelumnya dia sempat curhat ke mertua dan disarankan untuk menjual sapinya.

Korban adalah IKA (20) warga Banjar Dinas Bhuana Kerta, Desa Bhuanagiri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

Ia ditemukan tewas diduga gantung diri, Selasa (26/9/2023) pagi.

Kanit Reskrim Polsek Bebandem, Ipda Gede Alit mengatakan, tubuh korban ditemukan oleh orang tuanya tergantung di palang kayu kandang sapi, Selasa pagi sekitar pukul 07.30 Wita.

Korban diduga mengakhiri hidupnya karena frustasi tak mampu membiayai persalinan istrinya yang sedang hamil delapan bulan.

Sebelumnya, korban sempat mengeluhkan hal itu kepada mertuanya.

 "Berdasarkan keterangan dari mertua korban, bahwa sebelumnya korban pernah mengeluh tidak memiliki biaya persalinan istrinya mengingat istri korban dalam keadaan hamil delapan bulan," ujarnya, dikonfirmasi Selasa di Karangasem.

"Mertua korban juga sempat menyarankan untuk menjual sapi miliknya untuk biaya persalinan termasuk biaya setelah melahirkan," lanjutnya.

Ia menyampaikan, polisi telah melakukan olah TKP usai menerima laporan kejadian bunuh diri.

Petugas medis Puskesmas Bebandem juga memeriksa kondisi jasad korban.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas dan tim Polsek, disimpulkan kematian korban murni gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ungkapnya.

Menurutnya, hal itu juga dikuatkan dengan temuan luka bekas jeratan tali pada leher korban dengan kedalaman jeratan 1 centimeter dan lebar 2 centimeter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved