Berita Regional
Kisah Unik Warga Gelar Ritual Ruwat Jalan Tolak Bala di Jalur Tengkorak Karena Sering Kecelakaan
Jalan Raya Pasuruan–Malang yang kerap memakan korban jiwa mendorong warga melakukan ruwatan sebagai tradisi tolak bala, Minggu (23/11/2025).
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PASURUAN - Jalan Raya Pasuruan–Malang yang kerap memakan korban jiwa belakangan ini mendorong warga Dusun Tumpuk untuk menggelar tradisi tolak bala atau ruwat jalan pada Minggu (23/11/2025).
Menurut Arifin, pemuda yang menggagas kegiatan ini, ritual tersebut merupakan wujud ikhtiar warga dalam memohon perlindungan agar tidak ada lagi kecelakaan di wilayah tersebut.
Baca juga: Diskusi Buku Ruwat Citra DKV Tel-U Purwokerto Bahas Transformasi Bersama Sigit Pramono dan Andy Noya
“Kami berdoa dan memohon keselamatan karena di sini kerap terjadi kecelakaan. Ini inisiatif dari pemuda Dusun Tumpuk,” ujarnya.
Ruwat jalan diisi dengan arak-arakan membawa tumpeng dan makanan tradisional.
Warga mendatangi titik-titik jalan yang dianggap rawan kecelakaan untuk berdoa, membaca salawat, dan memotong tumpeng.
Arifin menambahkan, warga juga berharap pemerintah memperbaiki fasilitas keselamatan, terutama penerangan jalan yang minim.
“Penerangan jalan minim, dan sebagian jalan memang gelap, sehingga sering kali memicu kecelakaan fatal. Semoga ini diperhatikan,” katanya.
Tiga Kecelakaan Maut dalam Sepekan Tercatat tiga orang meninggal dunia dalam sepekan di jalur tersebut.
Pada Jumat (7/11/2025), seorang ibu bernama Latif tewas setelah motor yang dikendarai anaknya, Titik Inayati (27), menabrak pohon di Desa Sambisirah.
Titik mengalami luka berat.
Keesokan harinya, Sabtu (8/11/2025), Abdullah (69), warga Desa Jatigunting, meninggal setelah tertabrak truk boks dari belakang di depan SPBU Sambisirah.
Kecelakaan kembali terjadi Rabu (12/11/2025). Imam Santoso, pengendara motor asal Desa Capang, Purwodadi, tewas setelah menabrak truk yang berhenti akibat kemacetan di depan kantor BRI Wonorejo.
Baca juga: Ruwat Bumi di Tengah Gerimis: Ini Makna Filosofis 3 Gunungan di Alun-alun Johar Semarang
“Kami hanya ingin pengguna jalan selamat. Semoga setelah kegiatan ini, pemerintah menambah penerangan jalan umum di kawasan rawan kecelakaan ini,” pungkas Arifin.
Usai berdoa, warga mengakhiri ruwat jalan dengan makan bersama di sepanjang pinggir jalan. (*)
artikel ini sudah tayang di Kompas.com Warga Wonorejo Pasuruan "Ruwat Jalan" usai 3 Kecelakaan Maut dalam Sepekan
| Kapal Pancari Ikan Terbakar, 11 ABK Dilaporkan Hilang |
|
|---|
| Koper Mencurigakan Bikin Heboh Warga hingga Tim Penjinak Bom Turun Tangan, Ternyata Isinya Mainan |
|
|---|
| Mengaku Ingin Viral, 2 Pemuda Mabuk Corat-coret Bendera Merah Putih di Kantor Bupati |
|
|---|
| Buruh Saling Bacok saat Pesta Arak di Bedeng Proyek, 1 Tewas dan 2 Diringkus |
|
|---|
| 6 Santri Ditemukan Tewas Tenggelam di Danau Bekas Galian C Dekat Pondok |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251123_Ruwat-Jalan-karena-sering-kecelakaan_.jpg)