Sejarah Indonesia
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Tragedi Berdarah Para Jenderal dan Pemberontakan PKI
Di balik hari yang bersejarah ini tersimpan kisah tragis dan berdarah yang melibatkan sejumlah elit militer dan Partai Komunis Indonesia saat itu.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Kedua, tanggal ini juga merupakan hari ketika Presiden Soekarno menyampaikan pidato bersejarahnya di depan rakyat Indonesia di Istana Merdeka.
Dalam pidatonya, Soekarno menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun.
Ia juga menyerukan agar rakyat Indonesia bersatu dan tidak terpecah belah oleh adanya gerakan kontra-revolusi.
Ketiga, tanggal ini juga merupakan hari ketika Soeharto berhasil mengambil alih kendali militer dari tangan PKI.
Dengan demikian, peringatan ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Pancasila adalah ideologi yang sakti dan mampu mengalahkan segala bentuk ancaman dan tantangan.
Keempat, tanggal ini juga merupakan hari ketika Soeharto memulai langkah-langkah untuk mengembalikan kestabilan politik dan ekonomi nasional yang terganggu akibat peristiwa G30S PKI.
Dengan demikian, peringatan ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Pancasila adalah pedoman yang mampu membawa Indonesia menuju kemajuan dan kesejahteraan.
Selain itu, penetapan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila dilakukan oleh Jenderal Soeharto pada tahun 1966, dengan beberapa alasan, antara lain:
- Mengenang dan menghormati para korban G30S PKI
- Menegaskan Pancasila sebagai dasar negara yang tidak dapat diganggu gugat
- Menunjukkan Pancasila sebagai ideologi yang sakti dan mampu mengalahkan segala bentuk ancaman dan tantangan
- Menunjukkan Pancasila sebagai pedoman yang mampu membawa Indonesia menuju kemajuan dan kesejahteraan
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.