Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Serunya Belajar Allah SWT Itu Esa Melalui Metode Picture and Picture

Pada bagian presentasi materi, guru sudah membuat rancangan pembelajaran awal.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Istimewa
Masruroh,S.Pd.I SDN 02 Muncang Bodeh 

Serunya belajar Allah SWT Itu Esa Melalui Metode Picture and Picture

Masruroh,S.Pd.I
SDN 02 Muncang Bodeh


TRIBUNJATENG.COM - Pembelajaran yang menyenangkan dan mampu memotivasi belajar siswa menjadi tantangan sebagai guru. Terlebih diera digital, dimana hampir semua siswa mulai sejak dini sudah memegang dan memainkan android. Fenomena ini menjadi kebiasaan generasi sekarang hidup tergantung dengan android. Sebagaimana dialami penulis dikelas III (tiga) di SD Negeri 02 Muncang Bodeh Kab. Pemalang masih dijumpai beberapa siswa yang tidak senang dalam kelas pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini menjadi kajian dan perhatian penulis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik perhatian dan menyenangkan siswa.

Penulis menerapkan metode picture and picture untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan pemahaman siswa dalam kompetensi dasar ranah kognitif Memahami keesaan Allah Yang Maha Pencipta berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.

Menurut Hamdani (2010:89) Picture and Picture adalah “suatu model dengan menggunakan media gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urut logis”. dan dipasangkan atau diurutkan menjadi sistematis, seperti menyusun gambar secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi keterangan gambar dan menjelaskan gambar”.

Langkah atau Sintak dari Model pembelajaran Picture and Picture pada kelas III pada pembelajaran materi Allah SWT itu Esa sebagai berikut, pertama, guru akan mengutarakan kompetensi dasar dari mata pelajaran PAI yang akan dibahas dan pengutaraan Materi.

Pada bagian presentasi materi, guru sudah membuat rancangan pembelajaran awal. Salah satu kesuksesan dalam pembelajaran terdapat pada bagian ini.

Maka dari itu guru dituntut untuk memberikan arahan yang jelas dan memotivasi siswa agar tetap fokus dalam setiap proses pembelajaran. Guru juga bisa mengisinya dengan ice breaking yang menarik dan mencairkan suasana kelas. Kemudian, Presentasi Gambar. Pada proses ini, guru mempertontonkan gambar makhluk -makhluk ciptaan Tuhan Yang maha Esa dan mendorong siswa untuk proaktif dalam aktivitas pembelajaran dengan memperhatikan gambar yang dipresentasikan.

Kegunaan dari presentasi gambar ini adalah agar guru bisa lebih leluasa untuk menilai perilaku dan reaksi siswa sehingga siswa juga dapat mengerti pelajaran dengan lebih gampang. Untuk langkah berikutnya, guru bisa menciptakan gambar baru atau bisa menggunakan pesan demonstrasi multimedia seperti video. Ini bertujuan agar suasana belajar semakin menarik dan hidup. Setelah itu, Pencantuman Gambar.

Bagian ini, guru memilih siswa dengan acak untuk silih berganti dalam mencantumkan gambar secara urut dan memiliki logika yang benar. Guru dituntut untuk kreatif dalam melakukan pemilihan, ini bertujuan agar siswa tetap rileks dan tidak tertekan ketika dipilih.

Cara yang efektif agar siswa terhindar dari tekanan adalah dengan sistem undian. Lalu, Eksplorasi. Bagian ini guru menanyakan alasan siswa dalam susunan gambar yang telah dibuat oleh mereka. Sesudah itu, peserta didik dapat diminta untuk mencari tahu latar dari skenario, rumus dan konsep cerita tentang materi yang ada. Guru dapat membentuk grup agar diskusi bisa lebih menarik ketika membahas materi. Kemudian, Penjelasan Kompetensi.

Berlandaskan data presentasi pada susunan gambar, guru dapat mengungkapkan lebih jauh tentang standar kompetensi yang harus diraih. Pada metode ini, guru akan menyampaikan hal penting yang harus diraih pada mata pelajaran tersebut. Guru juga bisa melakukan repetisi bahan materi dengan cara membuat gambar dan menulis.  Ini penting agar siswa lebih paham tentang materi. Terakhir, Pada bagian penutup, siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran tentang materi yang telah diraih dan dilaksanakan dan perasaan saat pembelajaran.

Pembelajaran model ini ternyata dapat menggugah rasa tanggung jawab siswa. Logika siswa berkembang sesuai dengan koridornya dan menyusun gambar yang telah dibuat dan proses belajar akan semakin menyenangkan. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved