Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BPBD Kota Semarang Dapat Tambahan Suntikan Anggaran BTT Rp 114 Juta untuk Atasi Kekeringan

Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mendapatkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 114 juta.

dok Pemkot Semarang
Pemerintah Kota Semarang membantu warga yang mengalami kekeringan.  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mendapatkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 114 juta.

Anggaran ini untuk mengatasi kekeringan.

Hal itu mengingat kekeringan di Ibu Kota Jawa Tengah diprediksi berlangsung lama. 

Baca juga: 44 Persen Wilayah di Jateng Masih Terdampak Kemarau Kekeringan Ekstrem, Ini Daftarnya

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Patrick Bagus Yudhistira menjelaskan, anggaran BTT ini dicairkan lantaran sebelumnya pagu anggaran pada APBD murni tahun 2023 ini telah habis.

"Karena anggaran kami untuk bantuan air bersih sudah habis, jadi kami mendapatkan anggaran BTT untuk dropping ke masyarakat, besarannya sekitar Rp 114 juta," sebutnya, Senin (2/10/2023).

Patrick memaparkan, anggaran BTT ini akan disalurkan dalam bentuk air bersih sebanyak 570 tanki air.

Air bersih akan didistribusikan kepada warga yang mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih.

"Nanti akan diwujudkan ke 570 tangki untuk dikirimkan ke wilayah terdampak kemarau panjang," katanya.

Dia menyebut, ada 17 titik di 10 kelurahan yang membutuhkan bantuan dropping air bersih, yakni Kelurahan Kedungpane sebanyak tiga titik, Kelurahan Bringin ada empat titik, dan Wonosari ada tiga titik.

Kemudian, Gondoriyo, Jabungan, Rowosari, Cepoko, Gedawang, Wonoplumbon, dan Meteseh masing-masing satu titik.

"Jumlah titik kekeringan saat ini bertambah, di Gondoriyo dan Wonosari Ngaliyan, serta Cepoko Gunungpati saat ini membutuhkan air bersih," ungkapnya.

Dia menututkan, kebutuhan setiap wilayah yang mengalami kekeringan berbeda-beda. Jumlah air yang didistribusikan bergantung kebutuhan dan jumlah warga yang terdampak.

Wilayah paling banyak membutuhkan air diantara wilayah yang mengalami kekeringan yakni di RT 02 RW 02, Kelurahan Kedungpane, Ngaliyan.

Wilayah itu membutuhkan dua tangki air per hari.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved