unsoed
Mahasiswa Unsoed Bikin Formulasi Biofertilizer Berbasis Mutasi Genetik PGPR Indigenous
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa melakukan penelitian tentang bakteri pelarutan fosfat
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Mahasiswwa Universitas Jenderal Soedirman yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) melakukan penelitian tentang bakteri pelarutan fosfat yang berasal dari tanah masam.
Penelitian mereka diketuai oleh Adin Heriyan Nugroho (A1D020168) yang beranggotakan Faizzah Khafi Putri (A1D020177), Hamda Hamidatu Sya’diyah (A1D02015), Aprilia Fatmawati (A1D021042), dan Hafidho Muntazul Ghiffar (A1D020071) di bawah bimbingan Eka Oktaviani S.Si.,M.Biotech.

Penelitian ini dilatarbelakangi luasnya jumlah tanah masam di Indonesia yang mencapai 25 persen dari total luas daratan Indonesia sekitar 45.794.000 ha.
Tanah masam kurang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Jika tanaman ditanam di lahan masam tanaman akan mengalami keracunan.
Hal tersebut dikarenakan tanah masam dapat meningkatkan kelarutan unsur Al, Fe, dan Mn, sehingga bersifat racun bagi tanaman.

Selain itu, derajat kemasaman tanah yang tinggi menyebabkan aktivitas mikroba yang berperan dalam penyediaan hara tanaman rendah.
Kemampuan menyimpan air dan menahan hara rendah sehingga tanah cepat kering dan hara potensial mudah hilang tercuci (bleaching).
Pada tanah masam ketersediaan P sangat rendah karena difiksasi oleh Al dan Fe, serta diketahui kandungan N serta bahan organik juga rendah.
Untuk itu mahasiswa Unsoed tergerak untuk melakukan penelitian pembuatan formulasi Biofertilizer berbasis mutasi genetik PGPR sebagai salah satu solusi meningkatkan unsur hara dalam tanah masam, khususnya meningkatkan unsur hara fosfat.
Proses penelitian membutuhkan beberapa tahapan mulai dari mengisolasi bakteri hasil eksplorasi perakaran bambu, kapulaga, dan sereh sampai menghasilkan formulasi biofertilizer.
Adanya inovasi formulasi biofertilizer berbasis mutasi genetik PGPR indigenous yang di buat diharapkan dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah di lahan masam.
Kemudian mendorong dan mendukung pertumbuhan tanaman di lahan masam. (*)
Mahasiswa UNSOED Latih Petani Desa Serang Olah Limbah Jadi Pupuk Organik |
![]() |
---|
Langkah Global FIKes Unsoed: Dua Proposal Hibah Internasional  Lahir dari Short Course di Jerman |
![]() |
---|
Munas II KAFH Unsoed Tetapkan Dr. Kuntadi, SH, MH sebagai Ketua Umum Periode 2025–2030 |
![]() |
---|
Lavender Jadi Solusi Kreatif UKMPR Unsoed dalam Cegah DBD di Desa Muntang |
![]() |
---|
UNSOED Perluas Jangkauan KKN Internasional Hingga Vietnam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.