Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Pipa Jaringan Air Warga Jenawi Karanganyar Rusak Dampak Kebakaran Gunung Lawu

Pipa jaringan air ke rumah warga mengalami kerusakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
Agus Iswadi
Kondisi Gunung Lawu dilihat dari kawasan Candi Cetho Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar, Rabu (4/10/2023) sore.  

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pipa jaringan air ke rumah warga mengalami kerusakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar.

Titik api yang semula berada di wilayah Jatim kini sudah meluas ke wilayah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan informasi yang dihimpun, air dari pipa jaringan tersebut diambil dari sumber mata air yang berada di Sendang Macan Pos 3 Jalur Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar.

Warga menggunakan air tersebut selain untuk kebutuhan sehari-hari juga untuk aktivitas pertanian. Adapun wilayah yang terdampak dari rusaknya pipa jaringan air meliputi Dusun Babar Desa Anggrasmanis dan Dusun Cetho Desa Gumeng Kecamatan Jenawi.

Warga Dusun Cetho, Heri Supardi (48) menyampaikan, debit air berkurang dikarenakan pipa air bocor dampak Karhutla di Gunung Lawu. Biasanya dia bersama keluarga menggunakan air yang dialirkan dari Sendang Macan itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan mengairi perkebunan.

"Untuk kebutuhan sehari-hari masih cukup, tapi untuk pertanian berkurang. Ada lahan ditanami loncang," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (4/10/2023).

Dia membutuhkan banyak air mengingat saat ini musim kemarau. Apabila pengairan untuk lahan berkurang, lanjutnya, dikhawatirkan terjadi gagal panen. Mayoritas warga di Dusun Cetho merupakan petani. Dia berharap pipa yang rusak dapat diperbaiki pasca Karhutla yang melanda Gunung Lawu.

"Sejak 6 bulan lalu warga diimbau supaya Gunung Lawu bebas asap. Kami di sini berjuang menjaga Lawu tetap hijau. Kami berharap nantinya yang berada di sekitar Gunung Lawu juga ikut melindungi Lawu supaya tidak terjadi kebakaran lagi," ungkapnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta BPBD supaya membuat surat permohonan kepada bupati untuk penanganan dampak kebakaran.

"Berapa kebutuhannya nanti menggunakan dana tidak terduga untuk pengadaan pipanisasi karena kebutuhan air mendesak dan penting," ucapnya.

Kalak BPBD Karanganyar, Timotius Suryadi menambahkan, kebakaran yang melanda Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar sudah ditetapkan statusnya menjadi tanggap bencana terhitung mulai hari ini hingga 16 Oktober 2023. Selain pemadaman kebakaran hutan dan lahan secara manual akan dilakukan upaya lain menggunakan water bombing.

"Selain memadamkan api kita juga berupaya menyelamatkan sumber air yang vital bagi masyarakat," imbuhnya. (Ais).

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved