Sosok Jessica Wongso Tersangka Kopi Sianida yang Menyebabkan Mirna Salihin Tewas
jessica wongso menaruh racun sianida di kopi Vietnam Mirna Salihin...15.30 WIB Setelah pertama kali tiba di Kafe Olivier, Jessica yang..biodata
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Jessica Kumala Wongso lahir pada 9 Oktober 1988.
Nama Jessica Wongso dikenal publik lantaran kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016. Jessica disebut meracuni sagabatnya itu dengan asam sianida ke secangkir kopi Vietnam di Olivier Café, Grand Indonesia.
merupakan putri bungsu pasangan Imelda Wongso dan Winardi Wongso, pengusaha plastik untuk onderdil sepeda asal Jakarta. Kala keluarganya hijrah ke Australia pada 2005, Mirna lebih memilih tinggal di Indonesia hingga kemudin menyusul keduanya karena tertarik untuk belajar desain grafis di bangku perkuliahan.
Jessika pernah bersekolah di SMA Jubilee School Jakarta.
Jessica dan Mirna pernah bersekolah di Australia, tepatnya di Billy Blue College of Design Sydney. Setelah lulus, pada tahun 2008 Mirna kembali ke Indonesia. Sedangkan Jessica lebih memilih menetap di Australia. Keduanya bertemu kembali pada 12 Desember 2015.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Pada 27 Oktober 2016, Jessica Wongso divonis 20 tahun penjara atas kasus pembunuhan berencana dengan memasukkan racun sianida ke dalam es kopi korban.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/10/2023), Wayan Mirna meninggal dunia setelah menyeruput es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Kejadian tersebut berlangsung pada 6 Januari 2016, saat Mirna tengah reuni bersama Jessica dan Hani Boon Juwita.
Pada Rabu, 6 Januari 2016 pukul 15.30 WIB, seorang perempuan berbusana kasual dengan baju berwarna cokelat dan celana jeans gelap memasuki Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta. Dialah Jessica Kumala Wongso, yang datang lebih awal untuk menemui dua sahabatnya, Wayan Mirna Salihin dan Boon Juwita alias Hani.
Segera setelah memasuki pintu masuk, Jessica yang datang seorang diri, nampak langsung menghampiri dan berbicara kepada seorang pria yang merupakan pelayan Kafe Olivier. Tak berselang lama, Jessica melenggang masuk ke area dalam kafe.
Sekitar dua jam kemudian, barulah Mirna dan Hani tiba bersamaan di kafe tersebut. Mereka duduk di meja nomor 54.
Siapa sangka, peristiwa di kafe inilah terjadi tragedi memilukan yang mengubah persahabatan Mirna Salihin, Hani dan Jessica Wongso, selamanya.
Dalam Closed Circuit Television (CCTV) Kafe Olivier yang ditampilkan dalam persidangan, terungkap detik-detik Mirna Salihin meregang nyawa di meja nomor 54 tak lama setelah menenggak vietnamese ice coffee/es kopi vietnam yang dipesankan oleh Jessica Wongso.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di meja nomor 54 Kafe Olivier pada 6 Januari 2016? Ini kronologinya.
15.30 WIB
Setelah pertama kali tiba di Kafe Olivier, Jessica yang menjinjing tas cokelat memesan meja di ruangan tanpa asap rokok. Ia dilayani seorang resepsionis bersama Aprilia Cindy Cornelia.
15.32 WIB
Selang dua menit setelah masuk ke ruangan, Jessica keluar dan meninggalkan Kafe Olivier.
16.14 WIB
Jessica kembali datang untuk kedua kalinya ke Kafe Olivier dengan menjinjing tiga paper bag (tas kertas) berukuran sedang yang dibawa di tangan kanan dan satu tas di tangan kiri.
Jessica diantar resepsionis perempuan ke meja 54 kemudian diberikan buku menu. Setelah resepsionis pergi, Jessica terlihat meletakkan tiga paper bag di atas meja dan duduk di ujung sofa yang berbentuk setengah lingkaran.
16.17 WIB
Jessica meninggalkan meja 54 menuju ke ruang koktail dengan masih menjinjing tas cokelatnya. Sesampainya di ruang koktail, Jessica nampak berbicara dengan bartender laki-laki, lalu berdiri beberapa saat di depan meja bar.
Saat berdiri di ruang penyajian koktail itu, Jessica terlihat beberapa kali menoleh ke kanan, ke kiri dan ke belakang. Ia kemudian meminta bantuan pelayan untuk mengambil foto dirinya.
16.20 WIB
Jessica meninggalkan ruang koktail dan pergi ke ruang kasir. Ia nampak berbincang dengan pelayan sebelum membayar pesanannya (close bill). Setelah membayar, ia kembali ke meja 54 dan duduk di ujung sofa (dalam posisi yang sama saat pertama kali duduk). Jessica kembali menoleh ke kanan dan ke kiri beberapa kali.
Sekitar 16.24 WIB
Pelayan membawa pesanan Jessica berupa dua koktail dan es kopi Vietnam/Vietnamese ice coffe. Pelayan itu berada di meja 54 dari pukul 16.24 WIB hingga 16.26 WIB untuk menyajikan kopi. Posisi koktail berada di ujung meja jauh dari posisi Jessica, sementara es kopi Vietnam berada di dekatnya.
16.28 WIB
Jessica nampak memindahkan dudukan menu ke ujung meja dan menggeser paper bag menjadi posisi sejajar yang membuat CCTV tidak bisa memantau secara jelas ke meja nomor 54, pun keberadaan es kopi Vietnam.
Tak berselang lama, ada pergerakan tangan Jessica, namun tidak diketahui pasti apa yang dilakukannya.
16.30 WIB
Kepala Jessica bergerak ke samping sebelum memindahkan lagi dudukan menu, kini ke ujung meja di dekatnya duduk.
17.17 WIB
Hani dan Mirna datang dan saling berpelukan sejenak bersama Jessica di depan meja 54. Mirna pun duduk di tengah diapit Jessica di sisi kiri dan Hani di sisi kanan.
17.18 WIB
Sesaat setelah duduk, Mirna langsung meraih kopi, mengaduk dan meminumnya melalui sedotan. Setelah meminum kopi tersebut, Mirna menutup hidung dan mulutnya lalu mengibas-ibaskan tangannya di depan mulut.
Hani nampak bingung melihat reaksi Mirna, dan mencoba mengecek kopi yang sebelumnya di minum Mirna dengan cara mendekatkan ke arah mulut dan hidungnya.
17.19 WIB
Mirna merebahkan kepalanya ke belakang dan tak sadarkan diri. Mirna mengalami kejang-kejang serta mulutnya juga mengeluarkan buih
Detik ke menit selanjutnya , terjadi kepanikan di Kafe Olivier. Hani dan pegawai Kafe Olivier. mulai membantu Mirna yang sedang kejang-kejang.
Tidak seperti Hani yang berada di sisi Mirna, Jessica nampak berjarak dan hanya berdiri melihat Mirna. Di CCTV, Jessica juga terlihat sempat menggaruk paha sebelah kanan dan tangannya.
17.27 WIB
Mirna yang tak sadarkan diri, diantar ke klinik di mal menggunakan kursi roda yang disediakan pelayan Kafe Olivier.
Suami Mirna, Arief Soemarko yang baru saja tiba di rumah selepas mengantar Mirna ke Grand Indonesia mendapat telepon dari Hani yang mengabarkan bahwa istrinya kejang-kejang dan mengeluarkan busa.
Arief saat itu langsung kembali ke Grand Indonesia. Sesampainya di sana, Arief bersama Hani dan Jessica mengantar Mirna yang sudah tak sadarkan diri ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Sayangnya, nyawa Mirna tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Setelah keluarga datang, pada malam harinya, ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin, bergegas melaporkan kematian anaknya ke Polsek Metro Tanah Abang karena dinilai tewas tidak wajar.
Berdasarkan catatan Kompas.com, pada Sabtu, 9 Januari 2016, polisi meminta persetujuan keluarga untuk mengotopsi tubuh Mirna. Tujuannya mengetahui penyebab kematian Mirna yang dianggap tak wajar. Namun, persetujuan tak langsung diberikan.
Setelah menilai otopsi perlu dilakukan untuk kebaikan Mirna, keluarga akhirnya memberikan izin. Otopsi dilakukan di Rumah Sakit Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur.
Setelah memeriksa lambung dan hati Mirna, polisi mendapati adanya zat yang bersifat korosif di dua organ tersebut. Artinya, kemungkinan besar, penyebab kematian Mirna yang mendadak diakibatkan oleh keracunan.
Selain melakukan otopsi, polisi juga melakukan pra-rekonstruksi di Kafe Olivier, Grand Indonesia yang dihadiri Hani dan Jessica. Polisi pun meningkatkan penanganan kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikans etelah diketahui bahwa ada racun sianida dalam kopi dan juga di lambung Mirna sekitar 3,75 miligram,
Pada 19-20 Januari 2016, penyidik memeriksa Jessica dengan mendatangkan tiga ahli psikiatri dari Markas Besar Polri pada hari kedua. Jessica didampingi kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto.
Pada hari-hari berikutnya, pemeriksaan berlanjut ke keluarga Mirna antara lain Edi Dermawan Salihin (ayah Mirna), Sendy Salihin (kembaran Mirna) dan Arief Sumarko (suami Mirna). Hani yang juga berada di tempat Mirna tewas, juga diperika penyidik.
Pada Jumat, 29 Januari 2016, setelah melakukan gelar perkara, akhirnya penyidik menetapkan Jessica sebagai tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Jessica diduga menaruh racun sianida dalam kopi Mirna.
Keesokan harinya, Sabtu, 30 Januari 2016, penyidik mencari Jessica di rumahnya untuk melakukan penangkapan, namun Jessica tidak ditemukan. Setelah mendapat informasi, Jessica ditangkap penyidik di salah satu hotel di Jakarta Utara pada pukul 07.00 WIB.
(*)
Jessica Kumala Wongso
Jessica Wongso
Kopi Sianida
Mirna Salihin
Jessica Wongso sekarang
jessica wongso vonis
orangtua jessica wongso
biodata Jessica Wongso
| Cerita Warga Tegal Korban Selamat Dukun Ibin, Minta Tukeran saat Dikasih Kopi Sianida |   | 
|---|
| Wajah Dingin Ibin Dukun Asal Tegal Bunuh 9 Orang Pakai Kopi Sianida, Alasan Para Korban Terpedaya |   | 
|---|
| Sosok Pria Lolos dari Maut, Tolak Minum Kopi Sianida dan Duel dengan Ibin Dukun Pengganda Uang Tegal |   | 
|---|
| Dejavu Kasus Jessica Wongso dan Dante: Kasus Kematian Arya Diplomat Kemenlu |   | 
|---|
| Cinta Sesama Jenis Berujung Maut, Robi Diracun Saat Ingin Menikahi Seorang Wanita |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.