Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Dejavu Kasus Jessica Wongso dan Dante: Kasus Kematian Arya Diplomat Kemenlu

Kasus kematian Arya Daru dianggap dejavu kasus kematian Jessica Wongso dan Dante oleh seorang ahli digital forensik,  Abimanyu Wachjoewidajat.

Editor: galih permadi
KOLASE
ARYA KEMENLU TEWAS - Kolase foto (kiri) Arya saat bertugas sebagai Diplomat Kemenlu RI dan (kanan) Kamar kos tempat Arya ditemukan tewas dipasangi garis polisi. 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus kematian Arya Daru dianggap dejavu kasus kematian Jessica Wongso dan Dante oleh seorang ahli digital forensik,  Abimanyu Wachjoewidajat.

Dia beralasan masih ada potongan CCTV kos Arya Daru yang belum diungkap ke publik.

Abimanyu Wachjoewidajat menganalisis kemungkinan ada kamera CCTV yang belum ditampilkan dalam kasus kematian diplomat muda, Arya Daru.

Baca juga: 2 Kriminolog Menduga Arya Daru Diplomat Kemenlu Bukan Dibunuh: Unik dan Tidak Wajar

CONGKEL JENDELA: Penjaga kos dan pria lain congkel jendela kamar Arya Daru Pangayunan. (Kompas.com/ Istimewa)
CONGKEL JENDELA: Penjaga kos dan pria lain congkel jendela kamar Arya Daru Pangayunan. (Kompas.com/ Istimewa) (KOMPAS.COM/ISTIMEWA)

Kejanggalan ini membuat Abimanyu mengingat kasus Kopi Sianida dan kematian anak kecil bernama Dante.

"Bagi saya ini kejadiannya apa? Dejavu, dejavu kejadian di Jessica Wongso, kejadian Dante anak kecil yang ditenggelamkan," ujarnya.

Abimanyu sendiri adalah saksi ahli dalam kedua kasus tersebut untuk analisa forensik.

Ia mengatakan jika dalam 2 kejadian itu, ada satu kamera yang belum ditayangkan.

"Apa yang terjadi di kejadian tersebut, semua kejadian akhirnya ada satu kamera yang tidak ditayangkan," ucap Abimanyu.

Sehingga ia menganalisa jika ada kamera lain yang belum ditayangkan dalam penyelidikan kasus kematian Arya Daru.

"Dihubungkan di sini sekarang, ada kamera tapi dianggap tidak ada, yang mana hayo?" 

"Yaitu ada area-area dimana, itu kos-kosannya itu muter, kalau di sini dibilang blind spot, ada orang sliweran masuk nggak kelihatan dari sana, hellow, gedung ini muter, di sisi sebelah sana pasti ada kamera yang sama. Bentuknya kayak simetris kok. Diulas dong," ucapnya.

Menurutnya, polisi harus menyelidiki beberapa kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.

Tak hanya saat kejadian, namun 24 jam sebelum kejadian.

"Dan siapapun yang seharian berseliweran di situ harusnya kelihatan. Kenapa saya bilang seharian, kalau kita berfikir bahwa ada pihak kedua yang melakukan tindakan sehingga dia (Arya) meninggal, berarti ada orang yang sudah masuk duluan di dalam kamar, sepengatahuan dia mungkin. Kemudian nginap dulu semalam Boleh dong orang nginep, mungkin temen misalnya. Dia masuk ke dalam situ, si korban menyusul, berarti pelaku sudah di dalam. 

Analisa saya. Rekaman yang diberikan polisi, yang selama ini beredar, belum keliatan rentang waktunya.," papar Abimanyu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved