Wonosobo Hebat

Ini Komitmen Pemkab Wonosobo Berantas Penyebaran HIV AIDS, Sudah Ada 1.067 Kasus Hingga Juni 2023

TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
Rakor Penanggulangan HIV-AIDS Kabupaten Wonosobo di Ruang Rapat Gebang Tinantar di Hotel Kresna Wonosobo, Kamis (5/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Wonosobo sudah menjangkiti hampir ke seluruh wilayah kecamatan.

Berdasarkan data terakhir dari 2004 hingga Juni 2023 sudah ada sekira 1.067 kasus dengan 681 penderita HIV dan 386 penderita AIDS. 

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Wonosobo akan melakukan upaya pencegahan, pengobatan, perawatan, serta pemberdayaan bagi penderita HIV-AIDS di Kabupaten Wonosobo.

Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Kesra Setda Kabupaten Wonosobo, Dwi Erna Widayanti menyampaikan, Pokja yang tergabung dalam KPA akan meminimalisir penyebaran HIV-AIDS di kabupaten Wonosobo.

Baca juga: Kebakaran Rumah Warga Dusun Anggurgondok Wonosobo Dipicu Korsleting Listrik

Baca juga: Ciptakan Pemilu Damai, Polres Wonosobo Siap Lakukan Pendekatan Masyarakat Lokal

"Dinkes Kabupaten Wonosobo yang juga menjadi mitra kami melaksanakan tugas sesuai fungsinya."

"Mulai dari pencegahan dan pengobatan."

"Namun Dinkes tidak bisa berjalan sendiri."

"Kami harus melibatkan tim pendukung lain yang tergabung dalam keanggotaan KPA untuk menangani masalah AIDS di Wonosobo jadi komitmen bersama," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (5/10/2023).

Sementara itu Wakil Bupati Wonosobo sekaligus Ketua Harian KPA, Muhammad Albar menuturkan, stigma dan diskriminasi orang dengan HIV-AIDS masih menjadi tantangan.

Pemerintah sedang berupaya, Indonesia akan mengakhiri epidemi AIDS di 2030.

"Peran seluruh stakeholder, khususnya kelompok kerja (Pokja) yang terbentuk melalui KPA Kabupaten Wonosobo sangatlah penting."

"Yakni dalam melakukan upaya pencegahan, pengobatan, perawatan serta pemberdayaan," ungkapnya dalam Rakor Penanggulangan HIV-AIDS Kabupaten Wonosobo di Ruang Rapat Gebang Tinantar, Hotel Kresna Wonosobo, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Ini Daftar Juara Duta Genre Wonosobo 2023, Pemkab: Mereka Bisa Jadi Role Model di Masyarakat

Baca juga: Polres Wonosobo Salurkan Bantuan Air Bersih ke Desa Tempurejo

Dalam mengatasi permasalahan HIV-AIDS perlu melakukan langkah-langkah strategis.

Sehingga perlu adanya penyamaan persepsi antar Pokja yang ada dalam menanggulangi penyebaran penyakit menular HIV-AIDS di Kabupaten Wonosobo.

Wabup Albar menambahkan, sudah seharusnya pemerintah dapat menghadirkan kebijakan dan solusi yang konkret di lapangan mengenai HIV-AIDS.

Dengan ini diharapkan angka penularan dan penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Wonosobo dapat ditekan.

Serta masyarakat dapat teredukasi dengan baik, termasuk dalam menghadapi stigma di masyarakat yang masih menjadi kekhawatiran dapat teredam akan penularan HIV-AIDS.

Meningkatkan kepedulian terhadap sesama maupun terhadap Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) serta perlunya kesadaran saling menjaga juga diperlukan.

"Betapa pentingnya memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak."

"Sudah menjadi tugas bagi Pokja yang ada di KPA, utamanya pencegahan dalam membuat terobosan atau gagasan terbaiknya sebagai upaya menghentikan laju pertumbuhan dari HIV-AIDS di Wonosobo," tandasnya. (*)

Baca juga: Pengakuan Arjo Madjuri Pengoplos Pertalite dan Solar Ilegal, Bisa Untung Rp 450 Ribu Per Drum

Baca juga: Kejiwaan RP, Predator Anak Yang Rekam Video Asusila 20 Remaja Saat Mencabuli Korban Diperiksa

Baca juga: Karma Dibayar Kontan, Viral Video Begal Bokong Jatuh Dari Motor Hingga Dilindas Korban

Baca juga: Gebrakan Yamaha Indonesia: Kami Berikan Garansi Rangka All Matic 5 Tahun