Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

berita Jateng

Soal Usulan Jokowi Gantikan Megawati, Bambang Pacul: Orang Itu Tidak Belajar Sejarah

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Uryanto atau Bambang Pacul, memberikan tanggapannya terhadap isu Jokowi menggantikan Megawati Soekarnoputri sebaga

Editor: m nur huda
YouTube/pdip
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua DPD PDI-Perjuangan Jawa Tengah, Bambang "Pacul" Wuryanto, memberikan tanggapannya terhadap isu yang beredar mengenai kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P.

Menurut Bambang Pacul, kesuksesan PDI-P sebagai partai yang kuat saat ini merupakan hasil dari perjalanan sejarah panjang yang telah ditempuh oleh Megawati selama puluhan tahun.

Oleh karena itu, Bambang Pacul berpendapat bahwa isu tersebut sebenarnya berasal dari mereka yang kurang memahami sejarah dan peran penting Megawati dalam PDI-P.

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Uryanto atau Bambang Pacul, memberikan tanggapannya terhadap isu Jokowi menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Uryanto atau Bambang Pacul, memberikan tanggapannya terhadap isu Jokowi menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P. (TRIBUN JATENG/FAIZAL M AFFAN)

“Orang ingin mengganti ketum Bu Mega itu artinya tidak belajar sejarah. Ya mohon maaf lah kalau ingin PDI-P mati suaranya, declining, ya monggo, itu keputusan kongres nanti. Pak Pacul sebagai ketua DPD akan ngomong gini. Saya pastikan kalau ketua umum ganti, declining suaranya. Kenapa? lihat sejarah,” tutur Pacul.

Hal itu disampaikan usai menghadiri Rakerda PDI-P Jateng bersama ratusan kader dari seluruh daerah di Jateng di Panti Marhaen, Rabu (4/10/2023).

Tak hanya itu, kekuatan PDI-P saat ini juga bertahan karena para pendukung melihat PDI-P sebagai representasi Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno.

Bahkan Bambang Pacul memastikan, 74 persen pendukung PDI-P di Jateng melihat partai moncong Putih itu sebagai sosok Bung Karno.

“Perjalanan PDI-P ini karena Bu Mega. Jangan salah. Jadi mengganti trah Soekarno di PDI-P mohon izin itu enggak gampang. Karena komunitas pemilih PDI-P itu (pendukung) Bung Karno. Jateng PDI-P direpresentasikan sebagai Bung Karno itu di angka 74 persen, saya belum teliti tempat lain,” ungkapnya.

Sebagai seorang kader, ia melihat adanya demam penggantian Ketua Umum karena belum lama ini sebuah partai terlihat mengganti ketua umum dengan mudah.

“Saya bukan sebagai Ketua DPD, saya kira ini semacam ada demam ketua umum, jadi ketua umum gampang, karena ada partai yang membuat ketua umumnya gampang sekali. Menjadi ketua umum PDP-P itu proses sejarah. Pergulatan kepartaiannya luar biasa. Ibu ketua partai bergulat sejak 87 jadi anggota DPR,” tegasnya.

Maka dari itu, untuk mempertahankan kemenangan, pihaknya menyiapkan strategi baru dari taktik sepak bola Italia yang ia sebut catenaccio atau sistem grendel.

Adapun isu munculnya Jokowi sebagai kandidat ketua umum PDI-P disampaikan putra sulung Bung Karno yang tak lain kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra.

Usulan tersebut disampaikan Guntur dalam opininya opininya yang dimuat Harian Kompas edisi 30 September 2023 berjudul 'Indonesia, Jokowi, dan Megawati, Pasca-2024'.

"Mengingat pemikiran dan pengalamannya yang tentu masih sangat dan sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini, hal itu perlu dipertimbangkan," tulis Guntur.

Jika Jokowi menjadi ketua umum, lanjut Guntur, maka Mega bisa menjadi ketua dewan pembina PDI-P.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Respons Isu Jokowi Jadi Ketum PDI-P, Bambang Pacul: Kalau Ingin PDI-P Mati Suaranya, "Declining", Ya Monggo

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved