Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Kos-kosan Tergenang Air, Setelah Ditelusuri Kamar Cewek Ini Penuh Sampah Sampai Banjir

Viral Kos-kosan Tergenang Air, Setelah Ditelusuri Kamar Cewek Ini Penuh Sampah Sampai Banjir

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
TIKTOK
Viral Kos-kosan Tergenang Air, Setelah Ditelusuri Kamar Cewek Ini Penuh Sampah Sampai Banjir 

Viral Kos-kosan Tergenang Air, Setelah Ditelusuri Kamar Cewek Ini Penuh Sampah Sampai Banjir

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial kamar kos penuh sampah sampai banjir.

Dalam video yang beredar, seseorang yang diduga pemilik kos membagikan di mana air mengalir di koridor kos.

Ternyata setelah ditelusuri, sumber air berasal dari sebuah kamar di kos-kosan tersebut.

Penghuni kos merupakan seorang perempuan.

Setelah dibuka kondisi kamar dalam keadaan berantakan.

Sampah berserakan di mana-mana.

Bahkan air mengalir deras dari kamar mandi.

Penguni tersebut duduk di atas kasur.

Terlihat peralatan elektronik ada di atas kasur.

Bahkan beberapa botol minuman kosong ada di atas kasur.

Kasur terlihat tidak dilapisi seprai.

Begitu juga bantal.

Kasur dan bantar terlihat sangat kotor.

Sementara dari kamar mandi, alat mandi berserakan, lengkap dengan baju-baju kotor menumpuk.

Pemilik kos pun meminta perempuan tersebut keluar.

"Apa maksudnya kayak gini nih?

Kau sengaja mau merusak kos ini?

Keluar keluar kau," kata orang di video tersebut.

Tukang yang ambil sampah akhirnya dipanggil untuk membersihkan kamar tersebut.

Berdasarkan keterangan, seluruh isi kamar dibuang termasuk kasur dan bantal yang ada di dalamnya.

Netizen berkomentar itu merupakan gejala hoarding disorder.

Hoarding Disorder

Gangguan menimbun barang, atau yang lebih dikenal dengan Hoarding Disorder, adalah suatu perilaku di mana seseorang gemar menyimpan berbagai barang karena merasa barang-barang tersebut akan berguna di masa depan, mengingatkan pada kenangan tertentu, atau memberikan rasa aman ketika dikelilingi oleh barang-barang tersebut.

Individu yang menderita gangguan menimbun barang cenderung menyimpan beragam barang, termasuk koran, majalah, peralatan rumah tangga, bahkan pakaian yang sudah kotor atau rusak.

Dampaknya, tempat tinggal mereka menjadi sempit karena penuh dengan barang-barang yang ditimbun.

 


Satu hal yang menjadi kendala dalam mengatasi gangguan menimbun barang adalah banyak penderitanya tidak menyadari bahwa perilaku ini menjadi masalah serius.

Lebih lanjut, gangguan ini seringkali terkait dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

 


Faktor penyebab gangguan menimbun barang sendiri belum sepenuhnya dipahami dengan pasti.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini, seperti memiliki gangguan mental seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan obsesif kompulsif.

Selain itu, lingkungan keluarga yang tidak mengajari cara memilah barang, memiliki anggota keluarga yang juga menderita gangguan menimbun barang, pernah mengalami pengalaman emosional yang sulit, kesulitan ekonomi, atau bahkan kehilangan harta benda akibat bencana alam, semuanya dapat berkontribusi pada munculnya gangguan ini.

 


Adapun gejala-gejala dari gangguan menimbun barang meliputi perilaku mencari dan menyimpan barang dalam jumlah berlebihan, kesulitan dalam membuang barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, perasaan cemas ketika harus membuang barang yang tidak diperlukan, kesulitan dalam mengambil keputusan, hingga mencari barang tambahan di luar rumah untuk ditimbun.

Penderita juga sering merasa tertekan saat orang lain menyentuh barang-barang mereka, bahkan sampai mengganggu fungsi ruangan di rumah mereka sendiri.

Mereka dapat melarang orang lain membersihkan rumahnya dan bahkan menjauhkan diri dari keluarga dan teman-teman mereka.

 


Selain barang-barang, beberapa penderita gangguan menimbun barang juga dapat cenderung mengumpulkan hewan yang terlantar, meskipun mereka mungkin tidak mampu merawat hewan-hewan tersebut dengan baik.

Gangguan ini, jika tidak diatasi dengan serius, dapat mengganggu kualitas hidup seseorang secara signifikan.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala dan faktor risiko yang terkait dengan gangguan menimbun barang agar tindakan yang sesuai dapat diambil untuk membantu individu yang terkena gangguan ini. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved