Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Apakah Suhu Panas saat Ini Sudah Capai Puncak? Ini Kata BMKG, Catat Hari Tanpa Bayangan di Semarang

Apakah suhu panas sudah mencapai puncaknya atau masih akan lebih panas lagi? Kapan berakhirnya?

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
Kondisi kekeringan yang berada di area persawahan di Kelurahan Mangunjiwan, Kecamatan Demak Kota, Kabupatan Demak, Minggu (27/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Suhu di Jawa termasuk di Jawa Tengah saat ini tengah panas-panasnya.

Semarang sebagai Ibu Kota Jateng bahkan beberapa kali mencapai suku 40 derajat celcius.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah suhu panas sudah mencapai puncaknya atau masih akan lebih panas lagi?

Kapan berakhirnya?

Baca juga: Cuaca Semarang Diprediksi Tembus 39 Derajat Celcius Besok, Kota Paling Panas Kedua di Indonesia

Unggahan soal suhu panas pada siang hari di wilayah Jawa disebut akan mencapai puncaknya pada Oktober 2023 karena zenit, viral di media sosial.

Unggahan itu diunggah oleh akun X @zaki*** pada Sabtu (30/9/2023).

Dalam unggahan, terdapat foto yang menampilkan posisi Matahari berada tepat di atas posisi suatu benda.

Menurut pengunggah, suhu panas siang hari di Jawa itu disebabkan oleh gerak semu tahunan Matahari yang sedang condong ke belahan Bumi bagian selatan.

“Gerak semu tahunan Matahari sedang condong ke belahan Bumi Selatan, mendekati zenith Jawa dan suhu panas siang hari akan mencapai puncaknya di Pulau Jawa pada bulan Oktober 2023,” tulis pengunggah.

Hingga Jumat (6/10/2023), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 615.000 kali dan mendapat 561 tanggapan warganet di kolom komentar.

Lantas, bagaimana tanggapan BMKG?

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin membenarkan, saat ini posisi semu Matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator atau belahan Bumi bagian selatan.

Pergerakan tersebut nantinya membuat posisi Matahari berada di zenit wilayah Jawa atau lainnya.

Zenit adalah titik di langit yang berada langsung di atas kepala seseorang ketika melihat ke atas.

"Itu (zenit) adalah titik tertinggi di langit, di lokasi tempat kita berdiri. Jika membayangkan garis lurus dari atas kepala ke atas, garis itulah yang akan mencapai zenit. Jadi, zenit adalah titik 'tertinggi' di langit tepat di atas kita," ungkap Miming kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Saat itu, sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator seperti Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran Matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.

“Pemanasan sinar Matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari,” imbuhnya.

Bukan salah satu penyebab

Meski begitu, fenomena tersebut adalah salah satu dari sejumlah faktor lain yang menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis atau bahkan mencapai puncaknya.

Adapun faktor lainnya seperti:

  • Kecepatan angin
  • Tutupan awan
  • Tingkat kelembapan udara.

“Jadi nanti potensi panas terik di siang hari dapat tergantung juga kondisi cuaca di siang hari seperti apa.  Kalau di siang hari cerah dan kelembapan rendah, maka potensi teriknya signifikan di siang hari,” ucapnya.

Pada Oktober 2023, menurutnya potensi cuaca cerah pada pagi hingga siang hari relatif masih mendominasi.

“Sehingga potensi panas terik di siang hari masih harus diwaspadai di Oktober ini,” kata dia.

Tentang gerak semu tahunan Matahari

Miming menjelaskan, gerak semu tahunan Matahari mengacu pada pergerakan atau posisi Matahari yang tampak dari permukaan Bumi.

“Ini adalah ilusi optik karena Bumi berputar pada sumbunya sendiri dan mengelilingi Matahari,” jelasnya.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan panjang waktu siang di wilayah selatan ekuator, seperti Jawa dan Nusa Tenggara relatif menjadi lebih panjang dibandingkan waktu malam.

“Contoh yang paling mudah adalah waktu subuh sekarang ini relatif lebih awal dibanding di bulan Juni atau Juli,” terangnya.

Kapan suhu panas mencapai puncak?

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah Iis Widya Harmoko, secara klimatologis pada waktu fenomena itu terjadi, suhu akan mencapai puncak pada Oktober 2023.

"Nanti puncaknya sekitar bulan Oktober tanggal 20-an dan (suhu) akan turun lagi mulai November dan turun lagi Desember," ujarnya dilansir dari Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

"Diperkirakan suhu di Jawa Tengah sampai dengan Oktober akan berkisar antara 37-38 derajat celsius," lanjutnya.

Dia menambahkan, kondisi saat ini hampir sama dengan 2015 dan 2019 lalu yang mencapai lebih dari 39 derajat celsius karena merupakan tahun kering.

Posisi Matahari di zenit disebut juga hari tanpa bayangan

Lebih lanjut, Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto mengatakan, waktu di mana posisi Matahari berada di zenit bisa disebut juga sebagai "hari tanpa bayangan".

Hal itu dikarenakan bayangan benda akan terlihat “menghilang” karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Menurutnya, fenomena itu terjadi setiap tahun sesuai dengan gerak semu Matahari.

“Saat kulminasi ketika kita berdiri di luar ruangan dan terkena sinar matahari langsung tanpa halangan, maka tidak ada bayangan kita,” ungkap Himawan kepada Kompas.com, Selasa (3/10/2023).

Jadwal hari tanpa bayangan di Jawa

Untuk wilayah Jakarta, hari tanpa bayangan terjadi pada 9 Oktober 2023 pukul 11.40 WIB.

Berikut rincian waktu terjadi hari tanpa bayangan di sejumlah wilayah Jawa:

Serang

Tanggal: 9 Oktober 2023

Pukul: 11.46 WIB.

Jakarta

Tanggal: 9 Oktober 2023

Pukul: 11.40 WIB.

Bandung

Tanggal: 11 Oktober 2023

Pukul: 11.36 WIB.

Semarang

Tanggal: 11 Oktober 2023

Pukul: 11.25 WIB.

Yogyakarta

Tanggal: 13 Oktober 2023

Pukul: 11.24 WIB.

Surabaya

Tanggal: 12 Oktober 2023

Pukul: 11.15 WIB.

(Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved